BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor atau Paman Birin mengapesiasi bimbingan teknis (Bimtek) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, guna mencegah korupsi, karena perilaku korupsi dapat terbentuk dari budaya yang ada dalam keluarga sendiri.
“Keluarga yang terbiasa dengan gaya hidup mewah, menuntut materi secara berlebihan hingga terbiasa memanfaatkan fasilitas negara adalah faktor-faktor yang dapat mendorong seseorang untuk meraup lebih banyak dari haknya alias korupsi,” tandasnya di Banjarbaru, Kamis (26/9).
Hal itu disampaikan Paman Birin dalam sambutan tertulis dibacakan Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar pada Pembukaan Bimtek Keluarga Berintegritas yang digelar Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI bersama Inspektorat Provinsi Kalimantan Selatan di Gedung KH Idham Khalid, di Banjarbaru.
Tampak hadir Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Brigjend Pol Kumbul Kuswiyanto Sujadi, Inspektur Daerah Provinsi Kalsel, Akhmad Fydayeen, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Selatan, Dr HM Tambrin serta jajaran pimpinan SKPD Kalsel.
“Saya mengucapkan terima kasih atas perhatiannya kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, dengan menyelenggarakan kegiatan Bimtek yang memiliki tujuan preventif atas tindakan korupsi,” sebut Paman Birin.
Menurut Paman Birin, bagaimana budaya keluarga kita selama ini kemudian sudahkah mampu membimbing keluarga dengan baik. “Integritas merupakan kesatuan pikiran, ucapan dan tindakan yang memancarkan kejujuran, keteguhan dan tanggung jawab,” sebutnya.
Paman Birin menilai bahwa integritas akan mengarahkan seseorang pada perilaku-perilaku baik, sekaligus menjadi rem atas tindakan-tindakan yang melanggar nilai dan norma sosial.
“Seseorang yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang dapat dipercaya dan bisa diandalkan. Sejatinya, nilai-nilai integritas harus ada dalam diri setiap orang, terutama para pejabat yang tentunya rentan terhadap gratifikasi, suap dan aksi-aksi korupsi lainnya,” ungkap Paman Birin.
Selain memiliki karakter yang unggul dan kompeten, Paman Birin menyebut pejabat yang baik haruslah bersifat jujur, bertanggung jawab dan teguh pendirian dalam menolak tawaran-tawaran yang melanggar nilai dan norma.
Sementara itu, Inspektur Daerah Provinsi Kalsel, Akhmad Fydayeen mengatakan kegiatan ini memiliki dasar untuk mencegah perilaku korupsi dalam keluarga.
Lewat forum ini, Fydayeen menyebutkan tujuan dari kegiatan bimtek tersebut adalah meningkatkan pengetahuan dan kapasitas seseorang dalam mewujudkan sikap integritasnya.
“Setidaknya, mencegah perilaku korupsi di lingkungan keluarga dan pentingnya, membangun keluarga yang berintegritas,” ujarnya.
Dayan (sapaan akrabnya) menerangkan sebuah keluarga yang berintegritas itu menciptakan keharmonisan dan saling menghargai. Antara suami dan istri agar saling mengingatkan untuk tidak berperilaku korupsi.
Dia menuturkan, sebuah keluarga yang berintegritas itu harus mampu menyuarakan sikap kritis, baik itu kepada suami, isteri maupun anak sehingga menciptakan sebuah keluarga yang teladan.
Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK RI, Brigjend Pol Kumbul Kuswiyanto Sujadi pun menyampaikan terimakasih kepada Gubernur Paman Birin atas kerjasamanya dalam bersinergi untuk memberantas korupsi.
“Tentunya, ada maksud dan tujuan bahwa bimtek ini dilakukan, hal itu mengingat kita semua memahami bahwa perilaku korupsi adalah kejahatan yang luar biasa,” terang Kuswiyanto Sujadi.
Dampak dari pola korupsi, Kuswiyanto Sujadi menyebut berpengaruh pada aspek kemiskinan, pengangguran dan degradasi moral di Indonesia.
Kuswiyanto Sujadi menilai budaya korupsi itu harus dihindari dan mencegahnya dari lingkungan keluarga sendiri, kemudian masyarakat sekitar.
“Kebanyakan perilaku korupsi dianggap menjadi budaya yang biasa, oleh karena itu, keluarga berintegritas perlu diwujudkan agar membangun perilaku anti-korupsi,” pungkasnya. mr/adpim/ani