
BANJARMASIN – Pembangunan Kawasan Mantuil menjadi satu Kawasan Industri Terpadu (KIP) sekaligus pergudangan mendapat respons positif dari pemerintah propinsi Kalimantan Selatan.
Apalagi kawasan itu dirancang sebagai penunjang dan pertumbuhan ekonomi Kota Banjarmasin yang mendukung Banjarmasin sebagai propinsi penunjang sekaligus pintu gerbang logistik di Kalimantan.
Disampaikan dalam ekspos laporan akhir penyusunan masterplan Kawasan Industri Mantuil, belum lama tadi, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan meminta kepastian pemko untuk menyediakan lahan KIP sesegeranya.
Walikota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, diperkirakan luas kawasan KIP Mantuil sekitar 400 hektare dengan BB prediksi anggaran untuk pembebasan lahan sekitar Rp 4 triliun. “Hampir Rp. 4 triliun lebih yang diperlukan. Jadi tidak mungkin bisa dibeli semua,” ungkap Ibnu, Jumat (26/7).
Namun pihaknya akan menyesuaikan ketersediaan anggaran dengan rencana induk Pelabuhan dan rencana tata ruang yang disinkronkan yakni hanya menyediakan lahan pada kawasan intinya. “Mungkin sekitar 100 hektare karena untuk bisa menjadi kawasan ekonomi khusus itu minimal 50 – 100 hektar yang bisa diamankan,” tutur Ibnu.
Sslain itu, lanjut Ibnu pihaknya akan memggandeng beberapa pihak swasta atau investor yang bisa menyediakan lahan lainnya. Tentunya pembangunan dilakukan secara bertahap, mulai dari lahan 100 hektar pertama atau lahan inti dulu.
“Kemudian juga sesuai dengan pelabuhan. Apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemko. Membuat jalan dan infrastrukturnya akan segeranya kita rumuskan,” paparnya.
Selain itu, pihaknya juga akan bentuk Badan Pengelola Kawasan Industri Mantuil seperti yang sudah direncanakan. ” Selain Kawasan Industri Mantuil, rencananya pelabuhan industri di sana akan ada manufaktur pergudangan. Tentunya dapat menunjang bagi barang dan jasa,” tutupnya. via