
BANJARMASIN – Sebanyak 52 warga Negara Jiran Malaysia keturunan Banjar yang tergabung dalam Pertubuhan Bubuhan Banjar – Malaysia (PBM), bersilaturahmi atau beramah-tamah dengan Gubernur Kalsel sekaligus Presiden/Ketua Umum PP Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) Sa-Dunia, H Sahbirin Noor atau Paman Birin di Mahligai Pancasila, Selasa (29/8) malam.
Begitu tiba di lokasi pertemuan, para perantau yang bertolak dari Malaysia sejak Minggu (27/08) langsung disuguhi makanan khas daerah yakni Soto Banjar, ikan saluang, patin, haruan, sayur asam, ditambah kue bingka dan kue lam.
Sambil menyantap makanan, mereka juga dihibur dengan iringan musik panting dan lagu-lagu Banjar.
Turut beramah-tamah, Ketua DPRD Provinsi Kalsel, H Supian HK, Kapolda Kalsel, Irjen Polisi Andi Rian Djajadi, Danrem 101 Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto, Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar, Ketua PWI Pusat, Atal S Defari dan sejumlah pejabat Pemprov Kalsel.
Tari Radap Rahayu yang diperagakan lima penari belia menjadi pembuka acara sekaligus sebagai penghormatan kepada warga Malaysia keturunan Banjar sebagai tamu kehormatan di Banua “Kalsel Babussalam”.
Wakil Presiden PBM, Jamaluddin Asy’ari mengapresiasi semangat Paman Birin yang dinilainya amat aktif dalam merajut kebersamaan bubuhan Banjar di Indonesia maupun luar negeri seperti di Malaysia.
Jamaluddin bahkan mengajak Paman Birin untuk mengupayakan bisa disediakan rute penerbangan langsung dari Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru ke Malaysia.
Paman Birin mengatakan, keberadaan urang Banjar di Nusantara bahkan di banyak negara, memang sudah tidak diragukan lagi.
Paman Birin menyebutkan, bubuhan Banjar adalah seorang petualang dan saat ini Kerukunan Bubuhan Banjar (KBB) yangbtelah didatangi ada 14 provinsi dan masih banyak yang tersebar diprovinsi lain dan negara lain.
Paman Birin juga menceritakan ketokohan Datu Kalampayan yang pada zamannya menimba ilmu hingga ke Mekkah, setelah menimba ilmu ingat pulang kampung dan kembali ke Banjar. Bahkan, Datu Kalampayan mengajarkan ilmu yang beliau dapatkan dengan mengarang Kitab Sabilal Muhtadin.
“Barisan orang-orang tua kita dulu kalau ke negeri orang, rindu bulik ke kampung halaman dan menjadi naluri bagi orang Banjar sa-dunia,” ungkap Paman Birin. sal/adpim/ani