
TANJUNG – Pengoperasian kembali Bandar Udara (Bandara) Warukin, di Desa Warukin Kecamatan Tanta Kabupaten Tabalong menunggu proses sertifikat bandar udara (SBU).
Untuk hal itu, Bupati Tabalong, H. Anang Syakhfiani telah melakukan audensi ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, berapa waktu yang lalu.
Dari audensi bersama Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik dan Multimoda, Bupati Tabalong meminta dukungan sepenuhnya dari Kementrian terkait pengoperasian kembali bandara Warukin
“Hal tersebut sangat direspon positif oleh Staf Ahli Menhub dan dalam audensi itu juga dihari seluruh Direktorat yang dibawah Ditjen Perhubungan Udara, baik itu dari Direktorat Angkutan Udara, Pengamanan Penerbangan dan Bandara,,” ujar Kadishub Kabupaten Tabalong, Tumbur P. Manalu.
Kemudian hal yang menjadi catatan penting dari audensi kemarin, yaitu terkait dengan tindak lanjut hail proses penyelesaian administratif sertifikat bandar udara (SBU).
“Karena seperti yang kita ketahui, pada Oktober dan November 2022 kemarin, untuk SBU dan beberapa dokumen terkait sertifikat bandara Warukin telah berakhir,” jelasnya.
Lalu hal itu sudah diusulkan melalui bimbingan teknis (Bimtek) secara dokumen dan administrasi pada akhir Desember 2022 kemarin serta dilanjutkan dengan bimtek atau verifikasi terkait dengan keamanan penerbangan pada November tahun ini.
“Memang ada beberapa tahapan, dimana tahapan terakhir sebelum kita bisa memperoleh kembali sertifikat itu, nantinya akan dilaksanakan verifikasi lapangan oleh Direktorat Bandara dan Penerbangan yang akan dilaksanakan pada tahun ini,” jelasnya lagi.
Ia lalu menyampaikan, pada pertengahan Juli tadi telah kedtangan tim infeksi dari Otoritas Bandara Wilayah III.”Setelah mereka melakukan infeksi, ada beberapa temuan yang telah di closing. Namun perlu ada tindak lanjut dan berkelanjutan dari pihak bandara, berupa penyampaian dokumen yang harus direvisi dan hal-hal teknis lainnya,” sampainya.
Kedepan pihaknya akan melakukan kunjungan ke Otoritas Bandara Wilayah III sembari membawa beberapa dokumen yang diminta, dengan harapan apabila nanti temuan yang telah di closing itu bukan ditutup kouta.
“Tetapi harapan kami, ini nanti bisa terkoneksi dengan verifikasi lapangan yang akan dilakukan oleh tim SBU dan Ditjen,” tukasnya.don/rds