BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor resmi melantik Fachrudin sebagai Direktur Utama Bank Kalsel periode 2023-2028 di Hotel Novotel Banjarbaru, Senin (3/7).
Fachrudin yang menjabat sebagai Direktur Bisnis sejak 26 Februari 2022 itu, dipercaya sebagai Plt dirut hingga menjadi definitif sebagai direktur utama.
Paman Birin –sapaan akrab gubernur– dalam sambutannya mengatakan, jabatan adalah sebuah amanah yang harus dipertanggungjawabkan kepada rakyat dan Allah SWT. “Ada rakyat yang di belakang saya,” ujarnya.
Paman Birin berharap, jabatan yang diamanahkan ini agar dijalankan dengan sebaik-baiknya sesuai aturan.
Ia menyebutkan, menjalankan jabatan yang sebaik-baiknya dimaksudkan adalah tindakan yang transparan, akuntabel, dan profesional, sesuai dengan apa yang menjadi harapan rakyat banua.
“Kita berharap Bank Kalsel menjadi bank yang memberikan manfaat buat rakyat Banua Kalimantan Selatan, dan buat Indonesia secara keseluruhan,” ujar Paman Birin mengakhiri sambutannya.
Prosesi pelantikan di akhiri dengan doa, ucapan selamat kepada Dirut Bank Kalsel oleh Gubernur, di susul undangan lainnya dan foto bersama.
Turut hadir dalam acara pelantikan, Ketua DPRD Kalsel Supian HK, Kepala Kanwil Kementerian Agama Kalsel Muhammad Tambrin, bupati/walikota se-Kalsel atau yang mewakili, forkopimda, dan lainnya.
Sementara, Dirut Bank Kalsel Fachrudin menyampaikan, ada tiga tugas prioritas yang menjadi fokus usai dirinya dilantik, yaitu mengoptimalkan pendapatan, efisiensi biaya, dan menjaga kualitas kredit yang diharapkan dapat terjaga pada tingkat yang sesuai diharapkan. “Tiga fokus utama itu yang menjadi dasar kami untuk menjalankan tugas,” katanya.
Ia mengatakan, pihaknya berupaya untuk menyusun strategi permodalan, agar hingga Desember 2024 target sebesar Rp 3 triliun dapat dipenuhi.
Fachrudin memastikan, akan mendukung digitalisasi pada penerimaan daerah di semua kabupaten dan kota hingga provinsi. “Target kami adalah semua bisa digital di sisa waktu 2023 ini,” ujarnya.
Bahkan di 2024 mendatang, ia mengungkapkan akan ada tugas lain yang harus diemban olehnya, yaitu kepastian status unit usaha syariah di bawah bendera Bank Kalsel Syariah.
“Apakah mereka berpisah atau spinoff, melebur atau tutup. Atau bahkan Bank Kalsel berkonversi menjadi full syariah,” ucap Fachrudin.
Nantinya, lanjut dia, dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada tahun yang akan datang, jajarannya akan mengusulkan status unit syariah ini kepada pemegang saham.
Ia pun berharap, pemegang saham dapat memberikan keputusan yang terbaik, terutama yang sesuai dengan karakter masyarakat Kalsel pada umumnya. “Itu yang menjadi fokus utama kami berikutnya,” pungkasnya. adp/ant