
BANJARMASIN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPSB) tahun ajaran 2022/2023 baru saja usai, namun sekitar 19 SMP di Kota Banjarmasin yang masih mengalami kekurangan peserta didik.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Nuryadi mengaku telah menginstruksikan pada panitia PPDB sekolah untuk tetap membuka pendaftaran secara offline selama tiga hari ke depan.
“Hari ini ditutup, namun memang masih diperbolehkan sekolah yang kekurangan menerima siswa baru melalui penerimaan offline,” ucap Nuryadi, Rabu (21/6).
Tidak hanya pada sekolah, pihaknya juga mengarahkan calon siswa yang tidak diterima pada sekolah pilihannya untuk mendaftar sekolah yang masih memerlukan siswa. “Ada beberapa sekolah tersebut yang kekurangan siswa bahkan sampai puluhan orang,” katanya.
Menurutnya, terjadinya kekurangan siswa pada sekolah tersebut karena sekolah favorit atau unggulan yang selalu jadi pilihan orang tua untuk mendaftarkan anaknya meski sudah di luar zonasi.
Seperti SMPN 1 Banjarmasin, SMPN 2 Banjarmasin, SMPN 7 Banjarmasin dan SMPN 6 Banjarmasin yang setiap tahunnya selalu banyak peminat dan pendaftar melebihi kuota penerimaan.
Selain itu, ada juga sekolah-sekolah swasta yang terlebih dahulu membuka pendaftaran sebelum PPDB online. “Jadi berpengaruh juga dengan sekolah-sekolah lain khususnya pinggiran kekurangan karena masih adanya mindset di kalangan orang tua,” jelasnya.
Umumnya juga manset para orang tua memaksa dan melanggar zonasi saat pendaftaran. “Padahal sebenarnya maksud sistem zonasi ini untuk meratakan siswa sesuai jarak tempuh mereka agar tidak menyusahkan orang tuanya saat mengantar,” jelasnya.
Baginya, standar pendidikan di seluruh sekolah di Kota Banjarmasin sudah merata. Mulai dari sarana prasarana, mutu guru dan seluruh sekolah sudah menerapkan pembelajaran dari kurikulum merdeka.
“Di Kota Banjarmasin mutu pendidikan yang baik itu sudah dijamin,” ujarnya seraya berharap sekolah-sekolah yang kekurangan siswa baru bisa menampung calon siswa yang gugur di sekolah sebelumnya. via/ani