BANJARMASIN – Kerugian akibat bencana baik bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk maupun bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin ribut di Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2023 hingga 31 Mei ditaksir mencapai Rp9,895 miliar.
Kepala Bidang Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi, SSos di Banjarmasin, kemarin menjelaskan, sebagian besar kerugian di Kalsel tahun 2023 itu yakni bencana sosial yakni kebakaran pemukiman penduduk.
“Dari kerugian bencana di Kalsel hingga 31 Mei 2023 yang ditaksir mencapai Rp9,895 miliar tersebut sebagian besar bencana kebakaran pemukiman penduduk ditaksir mencapai Rp9,2 miliar,” ujarnya.
Menurut Madi (sapaan akrabnya), dari kerugian bencana kebakaran pemukiman penduduk yang mencapai Rp9,2 miliar itu terbesar dialami Kota Banjarmasin Rp4,625 miliar disusul Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Banjar masing-masing Rp1,2 miliar.
Selain itu, kata Madi, Kabupaten Barito Kuala (Batola) sekitar Rp850 juta, Kabupaten Balangan Rp425 juta, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Rp250 juta, Kota Banjarbaru dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) masing-masing Rp200 juta.
Kemudian, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sekitar Rp150 juta dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) Rp100 juta, sedangkan tiga daerah yakni Kabupaten Tapin, Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kabupaten Korabaru masih nihil.
Ketika ditanya frekuensi kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel hingga 31 Mei 2023, Madi menyebutkan, dari Januari hingga Mei telah terjadi 39 kebakaran, terbanyak di Kota Banjarmasin 12 kali, disusul Kabupaten Batola tujuh kali.
Kemudian, Kabupaten Banjar empat kali, Hulu Sungai Tengah (HST), Balangan dan Kabupaten Tabalong masing-masing tiga kali, Kota Banjarbaru, Kabupaten HSS dan HSU masing-masing dua kali dan Kabupaten Tanah Laut (Tala) satu kali.
Akibat bencana kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel hingga 31 Mei 2023 tersebut menyebabkan tiga orang korban meninggal dunia yakni dua di Kota Banjarmasin dan satu dari Kabupaten Banjar.
Akibat kebakaran pemukiman penduduk tahun 2023 di Kalsel menyebabkan 131 kepala keluarga (KK) atau 484 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Selain itu, akibat kebakaran pemukiman penduduk di Kalsel hingga akhir Mei 2023 tersebut juga menyebabkan 88 buah rumah penduduk rusak total dan delapan buah rumah mengalami rusak berat dan empat rumah rusak ringan.
Sementara itu, hingga 31 Mei 2023 telah terjadi 28 kali bencana alam terdiri dari 21 kali bencana alam banjir, satu kali tanah longsor dan enam kali bencana angin ribut atau sering disebut puting beliung.
Akibat bencana alam hingga akhir Mei 2023 tersebut menyebabkan 65.141 KK atau 231.538 jiwa yang terdampak, namun tidak ada korban meninggal dunia.
Dia menjelaskan akibat bencana alam banjir, tanah longsor dan angin puting beliung tersebut menyebabkan enam buah rumah penduduk rusak berat, tujuh rusak sedang dan 12 buah rumah mengalami kerusakan ringan dan kerugian ditaksir Rp695 juta. ani