Program Satu Desa Satu Wi-Fi Gratis Capai Target

TANJUNG – Berbagai capaian ki­nerja Pemerintah Kabupaten (Pem­kab) Tabalong selama ham­pir satu tahun ini berjalan dengan baik.

Salah satunya adalah prog­ram satu desa satu Wi-Fi gratis ya­ng dijalankan oleh Dinas Ko­mu­nikasi dan Informatika (Dis­kominfo) Kabupaten Tabalong.

Berita Lainnya

Bupati Buka Bimtek RTK Mikro

8 Desember 2025

Pemkab Beri Beasiswa Ribuan Siswa

7 Desember 2025

Hal tersebut disampaikan Bu­pati Tabalong, H Muhammad Noor Rifani saat menggelar Ek­spose capaian kinerja, Jum’at (28/11) di Kediamannya.

Bertempat di Rumah Dinas Bu­pati, beliau menyampaik prog­ram prioritas satu desa satu Wi-Fi gratis ini dari awal laun­ching dan hingga saat ini sudah ber­jalan dengan baik.

“Sebelumnya tahun 2025 ini kami menargetkan 61 desa ya­ng alhamdulillah sudah ter­pa­sang semua, hal ini tak lepas dari kerja keras Diskominfo” ujar­nya.

Kemudian untuk pe­ma­sa­ng­an Wi-Fi di sekolah dengan tar­get tahun 2025 sebanyak 221 di SD dan 63 SMP yang juga su­dah terpasang semuanya.

Dalam program satu desa sa­tu Wi-Fi gratis ini, pe­me­rin­tah juga menyediakan ruang ter­bu­ka hijau (RTH) Smart yang d­i­mana di tempat tersebutlah Wi-Fi itu akan dipasang.

“Tahun ini kami m­e­nar­get­kan untuk penyiapan lahan RTH Smart sebanyak 121 dan se­ka­rang sudah siap 107 desa,” ung­kapnya.

Sementara untuk pem­ba­ng­un­an RTH Smart tahun ini targetnya se­banyak 107 yang dimana sudah se­lesai sekitar 12 desa dan 95 desa ya­ng masih dalam tahap pem­ba­ng­unan.

Pria yang akrab disapa Haji Fani ini mengungkapkan bahwa RTH Smart ini merupakan tempat di­pasangnya Wi-Fi gratis dan be­be­rapa fasilitas.

“Selain adanya Wi-Fi RTH ini nantinya akan kita sediakan CCTV, lampu, dan perpustkaan elek­­tronik, agar masyarakat da­pat ber­kumpul disini” ung­kap­nya.

Tentunya tujuan adanya Wi-Fi gratis ini agar dapat m­e­ni­ng­kat­­kan pendidikan dan di­gi­ta­li­sasi eko­nomi di masyarakat Ta­ba­­long, salah satunya adalah pe­la­tihan berjualan online.

Jadi program pelatihan ter­sebut akan memberikan ke­te­ram­pilan bagi ibu-ibu di desa-desa agar mereka dapat berjualan pro­duk dagangannya secara daring.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat akan mam­pu memanfaatkan teknologi di­gital untuk meningkatkan ke­se­jahteraan mereka melalui perdagangan online,” pung­kas­nya. (*)