Mata Banua Online
Jumat, November 14, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Evaluasi Penurunan Stunting, Sinergi Lintas Sektor Jadi Kunci

by Mata Banua
13 November 2025
in Martapura
0

 

EVALUASI – Pemkab Banjar menggelar FGD Penyusunan Dokumen Evaluasi Konvergensi Stunting. (foto:mb/ist)

MARTAPURA – Pemerintah Kabupaten Banjar terus memantapkan langkah strategis percepatan penurunan stunting.

Berita Lainnya

Dua Rekor MURI Diraih dr Ayu pada Hari Kesehatan Nasional

Dua Rekor MURI Diraih dr Ayu pada Hari Kesehatan Nasional

13 November 2025
Pemkab Banjar Bantu Korban Terdampak Angin Kencang

Pemkab Banjar Bantu Korban Terdampak Angin Kencang

12 November 2025

Hal itu diwujudkan melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Evaluasi Konvergensi Stunting, hasil kolaborasi Bappedalitbang bersama Fakultas Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin.

Kegiatan yang digelar di Aula Ba’aiman tersebut menjadi forum penting untuk menilai efektivitas keterpaduan program lintas sektor yang selama ini berjalan di Kabupaten Banjar.

Kepala Bappedalitbang Nashrullah Shadiq mengatakan, FGD ini momentum strategis guna meninjau kembali keberhasilan serta hambatan pelaksanaan program konvergensi stunting.

“Melalui forum ini kita meninjau sejauh mana keterpaduan program antar perangkat daerah telah berjalan serta mengidentifikasi peluang dan tantangan agar strategi percepatan penurunan stunting kian tepat sasaran dan berdampak nyata,” tandasnya.

Nashrullah menyampaikan, kolaborasi bersama Poltekkes Kemenkes Banjarmasin dan Tim Iney Kementerian Kesehatan sangat penting guna memperkuat basis evaluasi.

“Studi lapangan dan pengabdian masyarakat yang dilakukan, memberikan gambaran riil tentang implementasi program di tingkat tapak, termasuk dampaknya bagi keluarga dan anak di Kabupaten Banjar,” katanya.

“Sinergi ini membantu kami melihat langsung efektivitas intervensi, bukan hanya di atas kertas, juga ditengah masyarakat,” tambahnya.

Dia menegaskan, upaya penurunan stunting tidak dapat dikerjakan secara sektoral. Pendekatan konvergensi menjadi kunci agar seluruh intervensi, baik spesifik maupun sensitif, dapat saling menguatkan. Mulai sektor kesehatan, sanitasi, pangan, pendidikan hingga penguatan data.

“Koordinasi yang baik dan data terintegrasi menjadi fondasi kebijakan yang benar-benar tepat sasaran,” tegasnya.

Dalam pemaparannya, Kepala Fakultas Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Meilla Dwi Andrestian menjelaskan, penyusunan dokumen evaluasi ini melibatkan dua tahapan FGD strategis.

“Tahap pertama mengulas kondisi kependudukan dan kesehatan sebagai dasar arah kebijakan. Tahap kedua yang dilaksanakan saat ini fokus pada finalisasi dokumen, sekaligus validasi data bersama lintas stakeholder,” tandasnya.

Tim peneliti juga menegaskan perlunya kelengkapan data sekunder dan primer, mencakup indikator kesehatan, demografi, gizi, sanitasi hingga capaian program 8 Aksi Konvergensi sebagai basis analisis. dio/rds

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper