Mata Banua Online
Jumat, Oktober 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

KFC Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Karyawan

by Mata Banua
2 Oktober 2025
in Ekonomi & Bisnis
0
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\7\7\master 7.jpg
KFC TUTUP 19 GERAI – Pengelola jejaring KFC di Indonesia PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) sudah menutup 19 gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawan. Banyak faktor yang menyebabkan harus tutup berimbas terjadinya PHK tehadap ratusan karyawannya.(foto;mb/ant)

JAKARTA – Emiten pengelola jejaring KFC di Indonesia PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST) telah menutup 19 gerai dan me­lakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 400 karyawan.

FAST sendiri masih membukukan ki­nerja rugi seiring dengan ragam tantangan bis­nis seperti boikot.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (KIRI).jpg

Honda Eksis Hadir Lebih Dekat ke Konsumen

2 Oktober 2025
Beras 5 Kg Tak Sesuai Takaran

Produksi Beras Diprediksi Capai 33 Juta Ton

2 Oktober 2025

Direktur Fast Food Indonesia Wachjudi Martono mengatakan sampai dengan Sep­tember 2025, FAST telah menutup 19 gerai yang ada. Sementara, mengacu laporan ke­u­angan per kuartal II/2025, FAST telah me­ngoperasikan 698 gerai restoran. “Ke­mu­dian beberapa karyawan terimbas PHK, ada sekitar 400 karyawan,” kata Wachjudi da­lam public expose pada Kamis (2/10).

Dia mengatakan penutupan gerai sen­diri disebabkan oleh beberapa kondisi, se­perti habisnya kontrak sewa restoran. Ke­mu­dian, FAST menutup gerai karena gerai res­toran tidak mengalami peulihan yang sig­nifikan sejak 2020.

Di sisi lain banyak juga gerai restoran KFC yang kemudian hanya direlokasi, se­bab perseroan menilai daerah tersebut masih pun­ya daya beli yang baik. Alhasil, pe­nu­tupan hanya dilakukan sementara, sembari me­ninjau lokasi yang baru.

Penutupan gerai dan PHK terjadi di KFC seiring dengan kondisi kerugian yang ma­sih mendera. Pada paruh pertama tahun ini, FAST masih membukukan rugi bersih se­besar Rp138,75 miliar.

Meskipun, jumlah rugi bersih itu men­yu­sut cukup signifikan dibandingkan de­ngan periode yang sama tahun sebelumnya Rp348,83 miliar.

Di sisi top line, pendapatan FAST ter­catat turun 3,12% secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp2,4 triliun pada se­mes­ter I/2025, dibandingkan dengan Rp2,48 triliun pada semester I/2024. Wachjudi mengatakan perseroan telah me­ng­hadapi ragam tantangan bisnis. Pada 2020 misalnya kinerja bisnis FAST turun karena terjadi pandemi Covid-19. “Ke­mu­dian ada boikot di 2023 dan 2024. Terakhir ya­ng sedang kami hadapi saat ini adanya pe­nu­runan daya beli masyarkat, transaksi me­ngalami penurunan yang cukup besar,” ujar Wachjudi. bisn/mb06

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper