
JAKARTA – Survei Penjualan Eceran yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) memprakirakan kinerja penjualan eceran Juli 2025 bakal meningkat 48% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Juli 2024.
BI memprakirakan Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Juli 2025 bakal meningkat ke level 222,5. Pertumbuhan pada awal kuartal III/2025 itu lebih besar daripada pertumbuhan Juni 2025, yang hanya tercatat sebesar 1,3% yoy.
“Peningkatan tersebut terutama bersumber dari Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Makanan, Minuman, dan Tembakau, serta Bahan Bakar Kendaraan Bemotor,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso melalui siaran pers, Senin.
Berdasarkan data yang dihimpun BI, kategori penjualan riil makanan, minuman dan tembakau menjadi penyumbang terbesar yakni sebesar 313,9. Kemudian, diikuti oleh kategori kelompok suku cadang dan aksesori 135,5 dan bahan bakar kendaraan bermotor 114,2. Sementara itu, BI memprakirakan penjualan eceran pada Juli 2025 secara bulanan bakal terkontraksi sebesar ,0% (month-to-month/mtm).
Kontraksi itu dipengaruhi oleh penurunan penjualan Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi serta Makanan, Minuman, dan Tembakau seiring dengan berakhirnya periode libur dan cuti bersama dalam rangka Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) dan libur sekolah.
Sebelumnya, pada Juni 2025, BI mencatat IPR berada di level 231,9 atau tumbuh 1,3% yoy dibandingkan Juni 2024 yakni pada level 229.
Kendati masih tumbuh positif secara tahunan, BI mencatat bahwa pertumbuhan IPR pada Juni 2025 sebesar 1,3% itu melambat dari pertumbuhan pada Mei 2025 yakni 1,9% yoy. Pada saat itu, IPR Mei 2025 tercatat pada level 232,4 atau naik dari Mei 2024 sebesar 22,1. bisn/mb06