RANTAU – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapin Ir H Nordin MS bersama Kepala Desa Bitahan Baru dan mitra kerja proklim menyambut kunjungan tim verifikasi lapangan Proklim Lestasi, Kamis (30/5).
Berhadir dalam rombongan tim teknis proklim M Ardiansyah, tim verifikasi Ditjen Mitigasi Perubahan Iklim Lodi Junio SHut, perwakilan DLH Provinsi Kalsel, Camat Lokpaikat, perwakilan PT Bhumi Rantau Energi (BRE), PT Energi Batubara Lestari, PT Kalimantan Prima Persada dan PT Hasnur Riung Sinergi, dan instansi terkait lainnya.
Kepala DLH Tapin Ir H Nordin MS mengatakan, perubahan iklim adalah tantangan besar yang dihadapi saat ini. Fenomena ini tidak hanya berdampak pada lingkungan alam, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi masyarakat. Oleh sebab itu, perlu adanya kesadaran kolektif dan tindakan nyata dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini.
“Salah satu wujud nyata komitmen kita adalah adanya program kampung iklim (proklim) yang bertujuan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap perubahan iklim, serta mengurangi emisi gas rumah kaca,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, ia juga memberikan apresiasi kepada Desa Bitahan Baru yang menjadi kandidat Proklim lestari tahun ini, dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam pengembangan program lingkungan yang berkelanjutan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung program kampung iklim ini, terlebih kepada desa dan masyarakat Desa Bitahan Baru dan seluruh tim dinas lingkungan hidup serta mitra kerja proklim,” katanya.
Tim Teknis Proklim M Ardiansyah mengatakan, kedatangan mereka ke Desa Bitahan Baru untuk melihat langsung apa yang sudah dilakukan dalam mendukung program kampung iklim, di antaranya kegiatan penghijauan, pengelolaan sampah, pertanian terpadu, dan upaya-upaya lainnya dapat rangka penanganan perubahan iklim di tingkat lokal.
“Penanganan perubahan iklim ini tidak bisa dilakukan oleh kelompok tertentu saja, tetapi harus ada kerja sama yang bersinergi, yakni pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Hal itu agar penanganan bisa berdampak lebih luas dengan banyak upaya-upaya yang dilakukan. Kita bisa mengurangi pemanasan global dengan harapan mengurangi perubahan iklim,” katanya.
Sementara, GM PT BRE Feri Januar Faizal mengatakan, pihaknya telah melaksanakan program kemitraan kampung iklim sejak tahun 2022, dan sejak itu banyak bantuan CSR yang diberikan, salah satunya pembangunan agrowisata, pembangunan sumur bor, dan fasilitas air bersih serta program penghijauan. her
