MARABAHAN – Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin meresmikan jembatan yang menghubungkan Kabupaten Barito Kuala (Batola) dan Kabupaten Banjar, Rabu (24/1) pagi.
Peresmian jembatan ini pun disambut hangat masyarakat antara dua kabupaten yang berbatasan itu terlihat masyarakat memadati disekitar jembatan yang dinamai Jembatan H Sahbirin Noor.
Keberadaan infrastruktur ini sangat penting bagi masyarakat untuk memudahkan mobilitas membawa hasil pertanian baik dari Batola ke Kabapaten Banjar maupun sebaliknya yang tujuan utamanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Gubernur Paman Birin tiba di lokasi jembatan sepanjang 176,715 meter tersebut sekitar pukul 09.40 Wita bersama putranya H Sandi Fitrian Noor disusul Al Alim Al Alamah Al Arif Bilah KH Wildan Salman, Pimpinan Madrasah Tahfizh Al-Qur’an Darussalam Martapura.
Turut hadir Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat, Tenaga Ahli Gubernur antara lain, Rizal Akbar, Akhmad Maulana, Noor Aidi, Prof Dr H A Fauzi Aseri, MA, Dr H Muhammad Effendi, SH, MH dan sejumlah Kepala SKPD Pemprov Kalsel.
Acara diawali pembacaan syair maulid habsyi oleh grup maulid
Antasan Sutun dari Martapura Barat.
Peresmian jembatan yang telah dinantikan puluhan tahun oleh masyarakat itu ditandai penandatanganan prasasti dan pemotongan untaian melati oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor didampingi Kepala Dinas PUPR Kalsel, Ahmad Solhan.
Gubernur Sahbirin Noor mengajak masyarakat bersyukur karena jembatan yang dibangun melalui dana APBD Kalsel tahun 2023 ini telah rampung dan dapat digunakan oleh masyarakat.
“Alhamdulillah jembatan ini telah rampung dan mudah-mudahan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempermudah akses masyarakat sehingga akan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat,” kata Paman Birin.
Jembatan H Sahbirin Noor dibangun sejak pertengahan 2023, menghubungkan Kecamatan Jejangkit di Batola dengan Simpang Lima, Kecamatan Cinta Pura Darussalam, Kabupaten Banjar.
Paman Birin mengungkapkan bahwa pemberian nama Jembatan H Sahbirin Noor tersebut merupakan usulan dan inisiatif dari pembakalan dan masyarakat di Kabupaten Barito Kuala.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel, H Ahmad Solhan menyatakan pembangunan jembatan H Sahbirin Noor sepanjang 176,715 meter dan lebar enam meter ini sesuai dengan rencana dan rampung akhir Desember 2023.
Menurut Solhan, jembatan yang mampu memperpendek jarak dari Kabupaten Batola menuju Kabupaten Banjar ini dibangun dengan nilai kontrak Rp31,602 miliar, termasuk pelebaran jalan menuju lokasi jembatan tersebut.
“Kami juga telah menganggarkan tahun 2024 ini untuk perbaikan sejumlah ruas jalan yang mengalami kerusakan sesuai arahan dari Paman Birin (Gubernur Kalsel), termasuk membangun akses jalan baru di Desa Tajau Landung, Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Pembangunan jembatan H Sahbirin Noor ternyata tak hanya membawa dampak positif bagi masyarakat Barito Kuala dan Kabupaten Banjar sekitar bahkan juga warga dari provinsi tetangga.
Selain membantu perekonomian warga sekitar, jembatan H Sahbirin Noor juga mempermudah akses warga Kalimantan Tengah untuk menghadiri haul ke-19 KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau Abah Guru Sekumpul belum lama tadi.
Hal ini disampaikan Kepala Desa Jejangkit Muara Jamhari usai peresmian Jembatan H Sahbirin Noor, kemarin.
“Kami tentunya sangat berterima kasih kepada Gubernur Kalimantan Selatan Paman Birin atas pembangunan jembatan ini. Tentunya ini akan mempermudah masyarakat dalam membawa hasil pertanian untuk dijual, selain itu waktu haul ke Abah Guru Sekumpul tadi, warga Palangkaraya lewat sini,” katanya.
Disampaikan Jamhari, usulan nama jembatan sendiri merupakan inisiatif dari masyarakat di Kabupaten Barito Kuala.
“Kami sebelum haul mengadakan musyawarah dengan 7 desa lainya, untuk mengusulkan nama jembatan ini dengan nama H. Sahbirin Noor, alhamdulillah nama tersebut direspon baik oleh Gubernur Kalsel,” katanya.
Warga Jejangkit, Johansyah juga mengucapkan terima kasih kepada Paman Birin karena telah mempermudah pihaknya untuk bisa menjual hasil pertanian.
“Enak sekarang menjual beras ke Martapura, bisa melewati jembatan H Sahbirin Noor, dulu kalau mau menjual harus melalui jalur lain, memakan waktu lebih lama lagi, sekarang bisa lebih cepat ke Martapura,” ucap Johansyah. adp/ani
