
BANJARMASIN – Ribuan warga Banjarmasin dan sekitarnya tumpah rumah menghadiri Gema Maulid 14 malam 1445 hijriyah di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin dan antusias mendengarkan tausiah dari Habib Jindan bin Novel bin Salim bin Jindan, Pimpinan Yayasan Al Fachriyah, Tangerang, Banten.
Suasana kawasan sekitar Gedung Mahligai Banjarmasin, Rabu (28/9) malam dipenuhi jemaah, tak hanya di dalam gedung, jamaah pun meluber hingga ke halaman kediaman dinas Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin.
Ribuan warga yang hadir itu berasal dari Pulau Sugara, Kecamatan Alalak, Anjir Muara, Kecamatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala, ada juga dari Tunggul Irang Martapura Kabupaten Banjar dan Kebun Bunga Banjarmasin.
Pelaksanaan Gema Maulid di malam ke-12 tersebut, diawali dengan pembacaan Maulid Habsyi dari Grup Maulid Habsy Martapura, dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadzah Hj Raudah, SPd.
Sebelum tausiyah Habib Jindan, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor mengajak semua masyarakat banua untuk bersuka cita menyambut datanngnya bulan yang begitu mulia yakni bulan lahirnya Baginda Nabi Besar Muhammad SAW 1445 Hijriah.
Paman Birin mengatakan, pelaksanaan Gema Maulid yang dilaksanakan selama 14 malam berturut-turut tersebut, tidak lain selain bentuk kecintaannya kepada manusia paling sempurna dimuka bumi yaitu Nabi Muhammad SAW.
“Insya Allah, kalau sekarang kita melaksanakan selama 14 malam, doakan ulun, mudahan tahun kena (nanti) kita bisa melaksanakan full selama 30 malam,” ujarnya.
Paman Birin juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah hadir dalam acara tersebut dan memohon maaf bila dalam pelaksanaan tersebut ada yang kurang berkenan.
“Kita tentu berharap dari acara ini adalah syafaat baginda Rasulullah SAW fi yaumil mahsar dan rahmat dari Allah bagi Banua Kalimantan Selatan, Kalsel Babussalam,” harapnya.
Sebelum memulai ceramahnya, Habib Jindan mendoakan para tuan guru, para alim ulama, warga Banua dan lebih khususnya lagi Gubernur Kalimantan Selatan Paman Birin. “Mudah-mudahan beliau mendapat keberkahan oleh Allah SWT,” doanya.
Adapun tausyiah pada maulid malam ke-12 ini, Habib Jindan menyampaikan tentang keutamaan Nabi Muhammad SAW yang begitu besar dan begitu agungnya akhlak beliau.
“Malam yang begitu mulia bagi Rasulullah adalah malam Isra Mikraj, sedangkan yang begitu mulia bagi ummat Nabi Muhammad adalah malam lahirnya Nabi Besar Muhammad SAW, sebab malam dimana Nabi Muhammad lahir disitulah awal mula Allah menurunkan segala kebaikan bagi umat nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Habib Jindan juga mengisahkan bagaimana Rasulullah SAW ketika berdakwah, beribadah selalu diganggu oleh orang yang tak beriman.
“Bahkan pada suatu hari Nabi ibadah sholat. Ketika Nabi Muhammad posisi sujud, orang kafir menuangkan jeroan unta yang busuk diatas kepala Nabi. Bahkan Nabi pernah patah gigi, jalanan ditaburi duri, dicaci maki, difitnah dan perlakuan keburukan lainnya. Lalu apa yang Nabi balas kepada mereka? Nabi malah memohon ampun kepada Allah agar ummatnya dikasih hidayah, beliau mengajarkan kepada kita tentang kasih sayang kepada semua makhluk Allah,” sampainya.
Habib Jindan juga mengisahkan ketika Nabi mulai lahir hingga akhir hayatnya, orang-orang terkasihnya terlebih dahulu pulang kepada Allah.
“Ayahnya, ibunya, pamannya, hingga anak-anaknya dipanggil Allah terlebih dahulu. Tetapi bukan raut kesedihan yang beliau tampakkan, tetapi beliau tau bahwa orang-orang terkasihnya tersebut menjadi orang yang disayang Allah SWT,” tuturnya lagi.
Bahkan ketika Nabi Muhammad sakaratul maut, ia berbisik kepada anaknya Fatimah bahwa ia akan wafat, maka menangislah sejadi- jadinya Fatimah, tetapi Nabi kemudian berbisik kepada Fatimah bahwa tak lama setelah dirinya wafat, Fatimah juga akan wafat.
“Maka Fatimah tertawa terpingkal-pingkal saking senengnya, bahwa dirinya akan berjumpa dengan Nabi Muhammad di surga-Nya. Begitu hebatnya kecintaan Fatimah kepada ayahnya,” tambahnya lagi.
Untuk itu, Habib Jindan mengajak kepada semua masyarakat agar tidak hanya mengimani Nabi semata, tetapi juga mencintai dengan meneladani sikap dan sifat Rasul yang begitu agung.
Dalam gema Maulid tersebut juga hadir Habib Ali Abdullah Alayidrus, KH Hasanuddin Badruddin, Guru Supian dan beberapa kepala SKPD dan karyawan lingkup Provinsi Kalimantan Selatan. adp/ani