
MARABAHAN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan Dr H Karlie Hanafi Kalianda SH MH mengatakan, empat pilar kebangsan merupakan tiang penyangga yang kokoh dan berperan agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
Hal itu tersebut disampaikannya saat Sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan di Aula Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Barito Kuala, Rabu (6/9).
“Empat pilar kebangsaan adalah kumpulan nilai-nilai luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat, dan menjadi panduan dalam kehidupan ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera, dan bermartabat,” katanya.
Ia juga menjelaskan, konsep empat pilar kebangsaan itu terdiri atas Pancasila, Undang Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta Bhineka Tunggal Ika.
Sementara, H Puar Junaidi SSos SH MH yang bertindak sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut membeberkan, Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara yang memiliki fungsi sangat fundamental, dan juga disebut sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Puar yang saat ini menjabat Staf Ahli DPRD Kalsel ini menyebutkan, nilai-nilai luhur Pancasila tertuang dalam norma-norma yang terdapat dalam pembukaan dan batang tubuh UUD 1945. “Norma konstitusional UUD 1945 menjadi acuan dalam pembangunan karakter bangsa,” ujarnya.
Ia mengatakan, dalam pembangunan karakter bangsa dibutuhkan komitmen terhadap NKRI.
“Maka rasa cinta terhadap tanah air perlu dikembangkan dalam pembangunan karakter bangsa melalui pengembangan sikap demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia, serta menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa,” kata Puar.
Menurut politisi senior Golkar ini, Bhineka Tunggal Ika bertujuan menghargai perbedaan atau keragaman, namun tetap bersatu dalam ikatan sebagai bangsa Indonesia.
“Keberagaman bukan untuk dipertentangkan apalagi di adu antara satu dengan yang lain, sehingga berakibat terpecah belah. Oleh sebab itu, Bhineka Tunggal Ika harus dapat menjadi penyemangat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkasnya. rds