
MARABAHAN – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah bersinergi dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan Keluarga Berencana (KB) Perbatasan Borneo.
Kegiatan dirangkai launching Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat), Borneo Mupen On The Road serta penyerahan bantuan sembako untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kecamatan Anjir Pasar, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel, Rabu (26/07).
Kegiatan tersebut dihadiri Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Hj Husnul Hatimah, Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Jeanny Yola Winokan dan Kepala BKKBN Kalsel, Ramlan.
Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau akrab disapa Paman Birin dalam sambutan tertulisnya mengatakan, bahwa pelayanan KB salah satu hal yang krusial dalam merencanakan dan membangun keluarga guna mengendalikan pertumbuhan populasi, menjaga kesehatan reproduksi, meningkatkan kualitas hidup serta menciptakan generasi yang lebih berkualitas.
Menurut Paman Birin, program KB harus selalu digalakkan dengan melakukan edukasi dan sosialisasi agar tingkat kesadaran masyarakat terus meningkat.
Berada di bawah naungan program kerja BKKBN tentunya upaya ini memerlukan kerja sama lintas sektoral guna memaksimalkan hasil yang ingin diraih.
“Saya kira kolaborasi tenaga kesehatan, organisasi non-pemerintah dan pihak swasta mutlak diperlukan terutama untuk menyediakan layanan KB yang mudah diakses semua lapisan masyarakat,” kata Paman Birin.
Paman Birin mengatakan kolaborasi dua provinsi yang dilakukan hari ini menjadi kerja sama yang baik untuk memberikan layanan dan mengkampanyekan informasi kepada masyarakat secara lebih luas sampai ke pelosok.
Kepada masyarakat, Paman Birin berharap agar mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. “Seperti kata pepatah “tak kenal maka tak sayang “, oleh sebab itu jangan malu untuk bertanya, berkonsultasi kepada petugas mengenai produk BKKBN agar layanan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan,” pesannya.
Jika merunut efektifitas, ujar Paman Birin lagi, program KB dan layanan kesehatan yang tepat juga akan berdampak positif terhadap pencegahan stunting.
Seperti diketahui, stunting akan menyebabkan gangguan perkembangan kognitif anak dan kesehatan lainnya yang akan menghambat tumbuh kembang anak dan hal tersebut akan mempengaruhi kualitas generasi di masa akan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Pemprov Kalsel telah berupaya melakukan penanganan secara komprehensif seperti peningkatan gizi ibu hamil dan menyusui, melaksanakan gerakan makan ikan (Gemarikan), gerakan minum susu (Gerimis) serta pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal, pengelolaan sanitasi serta penyediaan akses air bersih.
Kepala BKKBN Provinsi Kalsel, Ramlan mengatakan kegiatan ini bertujuan memperluas akses pelayanan KB MKJP dan meningkatkan capaian KB MKJP di Kalsel dan Kalteng.
Tujuan lain meningkatkan penggarapan KBKR di wilayah dan sasaran khusus, menurunkan angka stunting melalui peningkatan kesertaan KB untuk menunda kelahiran pada keluarga yang berisiko stunting.
Melakukan pendampingan terhadap ibu hamil dan mengaktifkan kembali mobil unit pelayanan sebagai sarana penggerakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) dan KB Program Bangga Kencana untuk menyentuh sampai ke daerah terpencil.
Peserta kegiatan berjumlah 570 orang terdiri dari 200 akseptor serta 370 tamu undangan dari Kalsel dan Kalteng. Adapun rangkaian kegiatan yang dilaksanakan Pelayanan KB MKJP dengan target keseluruhan 200 akseptor dari Kalsel dan Kalteng.
Pelayanan IVA untuk akseptor IUD, pemeriksaan USG bagi 40 Ibu hamil, pelantikan Pengurus GenRe Indonesia cabang Barito Kuala, KIE Parenting “Peran Orang Tua Dalam Pemenuhan Gizi Anak, Cegah Stunting”, pelepasan Borneo Mupen on the Road.
Pemberdayaan kelompok masyarakat di Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan Stunting melalui Peluncuran DASHAT dan penyerahan bantuan untuk keluarga beresiko stunting dari Kalsel dan Kalteng.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng, Jeanny Yola Winokan mengatakan, BKKBN Kalteng memberikan dukungan penuh terhadap setiap kegiatan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
“Dalam kegiatan pelayanan KB perbatasan yang dirangkai dengan lounching DASHAT, Mupen On The Road ini merupakan bagian untuk mengedukasi, advokasi bahkan mendorong masyarakat dalam kesertaanya ber KB MKJP,” katanya.
Disamping itu juga memberikan edukasi kepada ibu hamil sebagai sasaran keluarga risiko stunting, bagaimana menjadi parenting untuk memenuhi gizi anak. sal/adpim/ani