
BANJARBARU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan mengerahkan ratusan personel guna memantapkan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sejumlah kawasan yang berpotensi besar dilanda kebakaran dan kekeringan.
Kesiapan menanggulangi bencana alam akibat kekeringan dan musim kemarau itu ditandai apel bersama pemantapan siaga karhutla di Posko 2 di Jalan Tegal Arum Guntung Damar, Landasan Ulin Banjarbaru, Sabtu (24/6).
“Hari ini kami apel pemantapan siaga karhutla yang diikuti personel BPBD Kalsel, anggota TNI-Polri maupun relawan dengan jumlah peserta apel kurang lebih 150 orang,” ujar Kepala BPBD Kalsel R Suria Fadliansyah.
Sesuai arahan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Suria didampingi Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan menyebutkan, seluruh personel BPBD dan unsur teknis lain bersiaga dan mewaspadai karhutla.
Ia menekankan, sekecil apapun karhutla harus diwaspadai. Sehingga apabila terjadi kebakaran, harus ditanggulangi dan dipadamkan supaya tidak meluas dan berdampak besar.
“Makanya, personel BPBD maupun unsur terkait selalu siaga di posko yang telah ditetapkan, siap terjun setiap saat memadamkan kebakaran sekecil apapun dan pantang pulang sebelum padam,” katanya.
Ia menyatakan, sejauh ini memang sudah cukup banyak titik api yang muncul, sehingga personel selalu disiagakan di lima posko yang telah di bangun di sejumlah tempat yang berpotensi terjadinya karhutla.
“Lima posko karhutla disiagakan 10 personel yang siap siaga terjun ke lokasi kebakaran terutama di ring satu yang berada di posko 4 kawasan Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin,” ungkapnya.
Suria juga menambahkan, pihaknya sudah mendapat kepastian penurunan pesawat udara dari BNPB untuk patroli udara pada Senin (26/6) dan mengajukan pesawat water bombing yang rencana awal Juli nanti.
Berdasarkan data sementara, luas wilayah lahan yang dilanda karhutla di Kalsel mencapai 132 hektare, dan yang terluas di wilayah Kabupaten Tanah Laut kawasan Gunung Raja dan Bati-Bati dan Landasan Ulin Kota Banjarbaru termasuk kawasan prioritas penanganan atau ring satu di sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarbaru. ant