
MEKKAH – Jemaah haji asal Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) atas nama Fatham (90), merupakan jemaah haji lansia tertua di Kloter BDJ 10 yang mendapatkan pendampingan dari para petugas kloter.
“Ibadah umrah wajib baru dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, karena alasan kesehatan untuk lansia tersebut,” kata Ketua Kloter BDJ 10 dari HSS dan Kabupaten Barito Kuala, Bahrul Ilmi di Mekkah, Rabu (14/6).
Ia menjelaskan, pihaknya dari tim kloter akan semaksimal mungkin melayani jemaah, khususnya jemaah resiko tinggi (resti) dan kalangan lansia.
Selain Fathman, juga terdapat jemaah lansia atas nama Tasmiah yang diumrahkan. Pihaknya bersyukur semua jemaah lansia dan uzur sudah melaksanakan ibadah umarah wajib.
Petugas Haji Daerah (PHD) untuk pendampingan ibadah yang juga ikut membatu umrah wajib, memohon jemaah lansia cukup melaksanakan ibadah wajib saja, tidak memaksakan diri melakukan ibadah umrah sunat, serta sebaiknya mengoptimalkan waktu istirahat untuk menghadapi Wukuf Arafah.
Sebelumnya, Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) bersama Ketua kloter TPIH dan PHD telah melakukan visitasi kepada jemaah haji Kabupaten HSS dan Batola.
Tujuan kegiatan visitasi ini untuk mengetahui kesehatan para jemaah setelah melakukan beberapa kegiatan, khususnya kegiatan umrah wajib, tawaf, sa’i, dan tahalul.
Petugas TKHK kloter 10 Akhmad Rudiannoor mengatakan, visitasi kunjungan ke jemaah langsung merupakan sarana yang efektif, melihat, mengetahui, dan memantau kesehatan kondisi jemaah.
“Visitasi langsung sangat efektif mengetahui keadaan kesehatan jemaah,sehingga kalau terjadi hal yang mengganggu kelancaran jemaah dapat segara diatasi,” ujarnya. ant