BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) menggelar Deklarasi Open Defecation Free (ODF) atau gerakan Stop Buang Air Besar Sembarangan, di Lobi Balai Kota Banjarmasin, Selasa (1/10).
Kali ini bertambah lagi 10 kelurahan di kota Banjarmasin sehingga pada 2024 ini gerakan tersebut sudah menyasar sebanyak 32 kelurahan. Ke-10 kelurahan itu meliputi kelurahan Sungai Bilu, Pemurus Dalam, Pelambuan, Pangeran, Surgi Mufti, Teluk Dalam, Pemurus Luar, Pekapuran Laut, Telawang serta Karang Mekar. Sehingga menggenapi 32 kelurahan yang telah ODF sejak tahun 2020 lalu.
Deklarasi sekaligus penandatanganan ikrar disaksikan Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina, didampingi Sekdako Ikhsan Budiman, Kepala Dinkes dr Tabiun Huda, Ketua Forum Kota Sehat Fathurahman, beserta Kepala SKPD, Camat, Perusda dan Lurah terkait.
Walikota Ibnu Sina pun menyambut baik deklarasi yang dilangsungkan. “Mudah-mudahan peran serta masyarakat di 32 kelurahan ini bisa terus saling mengawasi, menjaga agar tidak ada lagi yang membangun jamban di pinggir sungai,” kata Ibnu di sela arahannya.
Menurutnya,ODF sendiri menjadi salah satu indikator dalam terciptanya pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang kini semakin digalakkan oleh Pemko Banjarmasin.
Mendukung gerakan ini, Pemko juga memiliki inovasi teknologi tepat guna berupa Septitank Sungai Tripikon S Plus Subarwakat yang dalam implementasinya mampu mengoptimalkan sistem pengolahan limbah tinja manusia yang lebih sehat, aman dan tidak tercemar bagi masyarakat maupun lingkungan, khususnya di pinggiran sungai dengan anggaran yang terjangkau.
“Konsep toilet komunal dari inovasi ini secara nominal memang sangat terjangkau. Kalau pakai biofilter itu kita perlu berkisar Rp 8 jutaan, kalau ini (Subarwakat, red) hanya Rp 3 jutaan 1 unitnya,” ujarnya.
Lebih lanjut, menurutnya, masyarakat saat ini bisa lebih mudah dan efisien dengan berlangganan Perumda PAL Domestik untuk memastikan ketersediaan akses sanitasi.
“Itu yang paling aman dan sederhana sebetulnya. Mudah-mudahan kesadaran masyarakat kita untuk tidak lagi BAB di sungai, sehingga SBABS semakin meningkat,” tandasnya. via