
BANJARMASIN – Pemko Banjarmasin melalui Bidang Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin akan menuntaskan pembebasan lahan Jalan Veteran yang menjadi lokasi Program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) untuk revitalisasi sungai di perkotaan.
Saat ini, sejumlah bangunan di Sungai Bilu, Sungai Gardu dan Sungai Pekapuran sudah dibebaskan Pemko Banjarmasin. Tinggal beberapa bangunan di Sungai Veteran yang masih terganjal pembebasan yakni Taher Squere dan Klenteng Soetji Nurani.
“Kami akan terus lakukan pendekatan dengan pemilik dua bangunan tersebut, sebab pihak pusat sudah mendesak untuk segera melaksanakan program NUFReP tersebut,” ujar Kepala Bidang Sungai (Kabid) Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony, Rabu (7/8).
Apalagi, lanjut dia, sesuai dengan rencana, program pembenahan sungai daerah perkotaan ini akan dilaksanakan pada Agustus 2024.
Menurutnya, di kawasan Veteran ini adalah tahap awal akan dibuat sungai yang membelah di tengah jalan. Pembebasan dua bangunan tersebut yang terdampak pada bagian kiri Klenteng Soetji Nurani dan bagian kanan Taher Squere.
“Dua bangunan tidak semuanya harus dibebaskan, hanya sebagian untuk menyatukan sungai agar membelah jalan sekaligus sebagai pintu airnya,” jelasnya.
Pihaknya akan menunjukkan desain NUFReP, dimana saja lahan yang dibebaskan atau terdampak dari kedua bangunan tersebut.
“Bagi Taher Squere mungkin akan lebih bagus, karena lokasinya berdampingan dengan aliran sungai. Demikian juga dengan Klenteng. Kami tidak akan menghilangkan bangunan cagar budaya atau heritage tersebut,” tuturnya.
Wathony menjelaskan, total anggaran keseluruhan pembebasan lahan untuk normalisasi sungai dalam upaya penanggulangan bencana banjir itu anggarannya sekitar Rp 40 miliar.
“Nanti akan dibangun rumah pompa dan pintu air di tiga titik yakni di muara Sungai Pekapuran, muara Sungai Bilu dan muara Sungai Gardu, yang langsung berhubungan ke Sungai Martapura,” jelasnya. via