BANJARMASIN – Rencana perbaikan turunan curam Jembatan Pulau Bromo masih belum bisa dipastikan kapan akan dilakukan.
Masyarakat pun sudah dari lama mengeluhkan hal ini. Turunan tersebut dilaporkan sudah banyak memakan korban kecelakaan, dan diminta agar perbaikan bisa dilakukan secepatnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah sendiri mengungkapkan, terkait penanganan turunan ini, pihaknya sudah mengajukan agar bisa diajukan pada APBD perubahan 2024. “Detail Engineering Design (DED) untuk Jembatan Pulau Bromo sudah disiapkan,” ucapnya pada Selasa (30/7), seperti dikutip jejakrekam.com.
Namun, meskipun sudah mengantongi DED, pihaknya juga masih menunggu estimasi biaya konstruksi perbaikan dari perbaikan turunan Jembatan Pulau Bromo. “Semoga anggarannya mencukupi,” tambahnya.
Terkait dengan penanganan sementara untuk mengantisipasi adanya kecelakaan, Suri menyebutkan telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Banjarmasin.
Dimana sebelumnya memang dari kedua dinas telah melakukan peninjauan turunan atau oprit jembatan. Dan rencananya bakal dipasang speed bumd disepanjang turunan.
Kepala Bidang Lalu Lintas di Dishub Banjarmasin, Febpry Ghara Utama ketika dikonfirmasi terkait kelanjutan rencana itu menjelaskan, bahwa setelah analisis teknis, pemasangan speed bump tidak disarankan. “Kami lebih mengandalkan rambu peringatan dan imbauan kepada pengguna jalan,” ungkapnya.
“Sebelum melintasi Jembatan Bromo, penting untuk memeriksa kondisi kendaraan seperti rem, ban, spion, dan lampu,” tandasnya. jjr
