
BANJARBARU – Dalam rangka mengantisipasi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun 2024, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Selatan mendirikan enam pos lapangan (poslap).
“Kita mendirikan enam poslap di sejumlah lokasi yang rawan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di banua ini,” kata Kepala BPBD Provinsi Kalsel Raden Suria Fadliansyah, Kamis (1/8).
Didampingi Kabid Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bambang Dedi Mulyadi, Suria menjelaskan pada sejumlah poslap di lokasi rawan karhurla tersebut di lengkapi sumber daya manusia (SDM), alat transportasi, dan sarana komunikasi.
Lokasi pendirian poslap tersebut termasuk lokasi rawan karhutla di kawasan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin di Banjarbaru. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari gangguan di sekitar bandara.
Suria menyebutkan, lokasi pendirian poslap, antara lain di Km 17 menuju lokasi bandara, di Pangayuan, arah Bati-bati, Tajau Landung, Kabupaten Banjar, di kawasan Perkantoran Pemprov Kalsel, di Tungkaran, Kabupaten Banjar.
Upaya pendirian poslap ini, lanjut dia, selain untuk melakukan pemantauan lokasi terjadi karhutla juga berfungsi sebagai upaya melakukan pencegahan terjadinya karhutla.
“Sesuai arahan Paman Birin (Gubernur Kalsel, Red) dan prakiraan BMKG memasuki musim kemarau pertengahan Agustus 2024 yang bisa menyebabkan kekeringan di Kalsel, kami telah melakukan langkah-langkah antisipasi, antara lain melakukan mitigasi dan edukasi karhutla,” ujarnya.
Selain itu, khusus di kawasan gambut di kawasan Bandara Syamsudin Noor, pihaknya mendapat bantuan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
OMC tersebut untuk melakukan pembasahan lahan gambut lebih awal merupakan langkah preventif menghadapi ancaman karhutla.
Langkah cepat BMKG bekerja sama dengan lintas instansi melakukan modifikasi cuaca pascaperubahan musim, merupakan upaya preventif untuk menyelamatkan lahan gambut dari potensi ancaman karhutla.
“Bercermin dari kejadian karhutla tahun lalu, yakni terdapat banyak titik api pada lahan gambut, salah satu catatan besar adalah pentingnya optimalisasi pembasahan lahan gambut. Operasi modifikasi cuaca lebih awal sebelum musim kemarau panjang merupakan langkah maju dalam penanganan karhutla di saat musim kemarau,” pungkasnya. ani