
BANJARMASIN – Kepala Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Kalimantan Selatan, Syafriadi mengungkapkan realisasi belanja negara (APBN) hingga 31 Mei 2024 di Kalsel mencapai Rp14,96 triliun atau sebesar 38,96 persen dari pagu.
“Dari realisasi belanja negara di Kalsel hingga 31 Mei 2024 tersebut meliputi Belanja Kementerian/Lembaga sebesar Rp3,32 triliun atau sekitar 35,70 persen dari pagu,” ujarnya di Banjarmasin.
Hal tersebut disampaikannya pada media briefing realisasi kinerja APBN regional Provinsi Kalimantan Selatan hingga 31 Mei 2024.
Menurut Syafriadi, untuk Belanja Transfer ke Daerah (TKD) mencapai Rp11,64 triliun atau 40,34 persen dari pagu dan secara keseluruhan, jika dibandingkan tahun lalu, pertumbuhan Belanja Transfer ke Daerah meningkat sebesar 29,66 persen.
Dari sejumlah pertumbuhan belanja transper ke daerah tersebut, kata Syafriadi, realisasi dana bagi hasil (DBH) sebesar Rp6,18 triliun atau 39,86 persen, realisasi dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp3,73 triliun atau 43,80 persen.
Kemudian, realisasi dana alokasi khusus (DAK) Fisik sebesar Rp28,40 miliar atau 2,66 persen, Realisasi DAK Non Fisik sebesar Rp833,22 miliar atau 34,77 persen, realisasi Insentif Fiskal sebesar Rp25,60 miliar atau 16,82 persen.
Selanjutnya, realisasi Dana Desa (DD) sebesar Rp842,98 miliar atau 57,71 persen dan realisasi TKD tertinggi di bulan Mei 2024 ini adalah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) sebesar 43,81 persen, kinerja penyaluran DAK Fisik 2024 perlu diakselerasi karena baru lima kabupaten/kota yang telah salur.
“Dari 13 kabupaten/kota di Kalsel sampai Mei 2024, tercatat empat kabupaten yang telah merealisasikan Insentif Fiskal yaitu Kabupaten HSU, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kabupaten Tapin dan Kabupaten Balangan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, dia mengakui, untuk belanja modal, pemerintah terus mendorong akselerasi belanja modal di periode semester I 2024 ini.
Realisasi belanja yang masih perlu diakselerasi adalah Belanja Modal dan Belanja dengan jenis kewenangan Dekonsentrasi/Tugas Pembantuan (Dekon/TP).
Sampai dengan Mei 2024, realisasi Belanja Modal baru mencapai Rp211,32 miliar atau 17,46 persen dari pagu dan rendahnya serapan belanja modal karena sebagian besar belanja modal khususnya untuk pekerjaan konstruksi baru tahap lelang dan baru selesai di periode Semester II 2024.
Menyinggung pendapatan negara, Syafriadi menyebutkan pendapatan APBN hingga Mei 2024 telah terealisasi sebesar Rp8,38 triliun atau 36,23 persen dari target, dibandingkan pada periode yang sama tahun 2023, kinerja pendapatan APBN terkontraksi 27,96 persen.
Walaupun demikian, katanya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) menunjukkan angka pertumbuhan positif yaitu 9,41 persen dengan realisasi sebesar Rp797,23 miliar. ani