
BANJARMASIN – Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman membuka Lokakarya Penyusunan Visi Strategis Air Limbah Domestik Banjarmasin untuk 5 tahun ke depan, di salah satu hotel di kota ini, Selasa (11/6).
Pertemuan ini untuk memetakan strategi terhadap akses capaian sanitasi layak dan aman di kota Banjarmasin melalui dukungan program Sanitation Infrastructure and Institutional Support (SIIP) bersama Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT).
Diketahui Banjarmasin masuk dalam lima Kabupaten/Kota Piloting pemangku kepentingan dalam program bersama Banda Aceh, Cirebon, Kota Padang, dan Kabupaten Gorontalo didampingi Tim ISC-SIIP selaku fasilitator.
Ikhsan Budiman mengatakan program ini penting bagi peningkatan optimalisasi sanitasi air limbah di kota Banjarmasin. Terlebih, target capaian sanitasi aman itu juga tertuang dalam RPJMD kota Banjarmasin tahun 2021-2026.
“Saat ini kita punya instalasi pengolahan lumpur tinja di Basirih, lalu pengolahan instalasi air limbah di Sungai Andai, HKSN dan Pekapuran di bawah Perumda PALD, termasuk IPAL komunal yang dikelola masyarakat,” ucapnya.
Ia menyebut, seluruh ide-ide atau gagasan yang muncul dalam lokakarya tersebut dikaji dan dirumuskan sebagai bahan perencanaan strategis akses sanitasi yang aman bagi masyarakat.
“Kita tahu kondisi lingkungan kita, tanah kita itu memang memerlukan sebuah sistem yang bagus, kemudian juga terkait sarana prasarana, hubungan infrastruktur yang kita miliki saat ini sayang apabila tidak dimanfaatkan dengan maksimal,” ungkapnya.
Makanya, ia menekankan pentingnya partisipasi serta kolaborasi berbagai stakeholder seluruh lapisan masyarakat dalam menangani persoalan sanitasi.”Termasuk partisipasi dan kesadaran masyarakat soal pentingnya membersamai pengelolaan air limbah,” ujar dia.
Masukan yang muncul ini bisa menjadi langkah pemikiran kita ke depan terhadap pengelolaan air limbah dan sanitasi.
Sementara, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah menambahkan, dipilihnya Banjarmasin dalam program SIISP ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin agar pengelolaan infrastruktur dan sanitasi lebih baik dan berkelanjutan.
Tentunya pelaksanaan progam ini harus ditunjang dengan infrastruktur yang telah dibangun. “Jadi bagaimana masyarakat ikut berperan dalam pengelolaan itu terpenting karena apa pun bisa dibangun tinggal pengelolaannya,” ujarnya. via