
JAKARTA – Sejumlah harga pangan di tanah air mengalami penurunan di minggu kedua bulan suci Ramadhan.
Dilansir dari laman Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional per 21 Maret 2024, misalnya harga komoditas cabai, daging ayam, beras hingga bawang merah mengalami penurunan.
Untuk komoditas cabai merah besar di kisaran Rp 32.200 per kg atau mengalami penurunan harga 56,63 persen. Kemudian, cabai merah keriting Rp 35.400 per kg atau turun 51,24 persen, cabai rawit hijau Rp 21.450 per kg atau turun 62,24 persen, dan harga cabai rawit merah Rp 35.250 per kg yakni turun 50 persen.
Selain itu, harga pangan yang mengalami penurunan ada bawang merah Rp 31.850 per kg atau turun 13,33 persen. Sementara untuk harga bawang putih masih mengalami mahal di kisaran Rp 41.00 per kg dari sebelumnya Rp 42.500 per kg.
Selanjutnya, harga daging ayam juga mengalami penurunan 17,66 persen yakni Rp 32.400 per kg. Untuk harga daging sapi di kisaran Rp 123.800 per kg atau turun 11,13 persen dari sebelumnya Rp 138.800 per kg.
Sama halnya untuk komoditas beras medium juga turun 7,5 persen dikisaran Rp 14.800 per kg, sedangkan beras premium turun hingga 10,71 persen yakni Rp 15.000 per kg.
Sementara itu terpisah, Bank Indonesia (BI) mengungkapkan sejumlah wilayah sudah ada yang mengalami penurunan harga beras. Deputi Gubernur BI Aida S Budiman menuturkan, penurunan harga beras tersebut terpantau data yang ada.
“Jadi pada pekan kedua Maret 2024 ini sudah ada penurun dari harga beras tersebut,” kata Aida dalam konferensi pers RDG Bulanan BI Maret 2024.
Dia mengungkapkan berdasarkan data yang ada, penurunan harga beras terutama terjadi Sumatra. Selain itu, penurunan harga beras juga terpantau di Pulau Jawa dan Bali Nusa Tenggara (Balinusra).
Dengan adanya perkembangan saat ini, Aida memastikan BI masih melihat inflasi saat ini tetap terjaga. Meskipun begitu, Aida menuturkan sejumlah tantangan masih perlu dihadapi dalam menjaga inflasi tersebut.
“Memang masih menghadapi tantangan karena panen beras ini baru mulai berlangsung dari bulan Maret ini sampai Mei. Jadi memang masih ada tantangan,” kata Aida.
Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan saat ini inflasi tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen. Inflasi IHK Februari 2024 juga tercatat sebesar 2,75 persen secara tahunan ditopang oleh inflasi inti yang rendah sebesar 1,68 persen secara tahunan dan inflasi administered prices yang menurun menjadi 1,67 persen secara tahunan.
Sementara itu, inflasi volatile food meningkat menjadi 8,47 persen secara tahunan dari 7,22 persen pada bulan sebelumnya.
“Ini dipengaruhi oleh dampak El Nino, faktor musiman, dan pergeseran musim tanam yang terutama terjadi pada komoditas beras dan cabai merah,” jelas Perry. ant/mb06