JAKARTA – Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal memastikan, pihaknya siap menerima tambahan kuota peugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di paran.
Fokus Pemerintah saat ini adalah mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat. Untuk itu, Bulog menyebut akan mlaksanakan penugasan tersebut secara maksimal demi kepentingan rakyat terlebih di tengah situasi saat ini yang menelang musim tanam.
“Pemerintah memang memberikan tambahan kuota penugasan impor kepada Perum Bulog ebanyak 1,5 juta ton namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri”, ujar Iqbal dalam keterangan tertulisnya.
Selanjutnya, Iqbal juga menambahkan terkait isu negara asal impor bahwa Bulog akan melaksanakan penugasan importasi beras ini dari negara mana aja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.
“Untuk negara asal impor ini bisa dari manapun tidak terpatok hanya satu negara aja, jadi bisa banyak negara seperti penugasan sebelumnya. Kita cari negara mana yang masih banyak produksinya dan memenuhistandar persyaratan,” ungkap Iqbal.
Di samping itu, Iqbal mengemukakan pihaknya juga melakukan pemantauan intensif terkat harga beras saat ini. Terjadinya kenaikan harga beras dikarenakan beberapa faktor baik eksternal maupun internal dalam negeri, seperti bencana El Nino d juga situasi dalam negeri yang menjelang musim tanam.
“Masyarakat jangan khawatir, Pemerintah melalui Bulog mjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pematauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini agar tetap terkendali,” kata Iqbal.
Sampai dengan saat ini Bulog sudah menggelontorkan beras operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di seluruh Inonesia dengan jumlah total sebanyak 818 ribu ton dan kegiatan ini juga terus berlanjut digelontorkan sampai harga stabil.
Selanjutnya juga sekarang sedang disalurkan Beras Bantuan Pangan untuk bulan September Oktober dan November dengan jumlah total sebanyak 641 ribu ton kepada msyarakat kurang mampu di seluruh Indonesia. rep/mb06