Selasa, Juli 8, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kurangi Risiko Demensia, Ahli Gizi: Ubah Pola Makan

by matabanua
7 September 2023
in Mozaik
0
D:\2023\September 2023\8 September 2023\11\Halaman 1-11 Jumat\kurangi.jpg
(foto:mb/web)

 

Demensia, sekelompok gejala terkait penurunan fungsi otak, merupakan kondisi yang patut diwaspadai. Kondisi itu bukan hanya tentang kehilangan ingatan, tetapi juga perubahan cara berbicara, berpikir, merasakan, dan berperilaku.

Artikel Lainnya

D:\2025\Juli 2025\8 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\jangan.jpg

Jangan Sering Minum Kopi Saat Perut Kosong, Ini Risikonya

7 Juli 2025
D:\2025\Juli 2025\8 Juli 2025\11\Halaman 1-11 Selasa\tanda.jpg

Tanda-tanda Ginjal Bengkak yang Perlu Diwaspadai, Bisa Terasa di Perut dan Urine

7 Juli 2025
Load More

Menurut ahli gizi Patrick Holford, ada perubahan pola makan yang sebaiknya dilakukan untuk mengurangi risiko terkena demensia di kemudian hari. Demensia menyerang jutaan orang di seluruh dunia dan, sayangnya, belum ada obat yang bisa menyembuhkannya.

“Tiga perubahan paling penting adalah mengurangi gula dan makanan olahan, memperbanyak makan ikan, serta makan lebih banyak sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah,” kata Holford, dikutip dari laman Glasgow Live, Selasa (5/9/2023).

Holford menjelaskan bahwa peningkatan asupan omega-3, baik dari makanan atau suplemen dapat mengurangi risiko demensia hingga 20 persen. Hal itu sudah dibuktikan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition.

Selain itu, dia menyarankan tak terlalu sering makan karbohidrat olahan seperti roti putih dan pasta. Pasalnya, ada reaksi kimia tertentu yang terjadi di tubuh jika memakannya terlalu banyak. Seiring berjalannya waktu, itu dapat menyebabkan kerusakan pada otak dan berpotensi menyebabkan penyakit alzheimer.

Mengonsumsi terlalu banyak karbohidrat olahan secara teratur akan mengacaukan pasokan glukosa ke otak dengan meningkatkan resistensi insulin. Dengan terlalu banyak gula dan karbohidrat dalam makanan, reseptor insulin berpotensi ‘mati’.

Pendiri badan amal Food for the Brain Foundation itu mengatakan kadar glukosa darah yang sedikit lebih tinggi dari normal pada usia di atas 35 tahun merupakan ‘prediktor’ demensia pada tahun-tahun berikutnya. Itu sebabnya, karbohidrat olahan sebaiknya dikurangi.

Sebagai gantinya, tambahkan lebih banyak nutrisi ke dalam makanan. Menu ala diet Mediterania dengan buah-buahan kaya antioksidan, sayuran, dan vitamin C sangat disarankan. Holford juga menyarankan untuk tetap aktif secara fisik, sosial, dan intelektual, serta menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol.rep

 

 

Tags: Ahli gizidemensiaPatrick Holford
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA