Minggu, Mei 18, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Stagnasi Gerakan Organisasi Mahasiswa

by matabanua
6 September 2023
in Opini
0
D:\2023\September 2023\7 September 2023\8\8\isa ismail.jpg
Isa ismail [Formatur/Ketua Umum HMI Komisariat (P) STAIPIQ Sumatera Barat]

Sejarah telah membuktikan. Cepat atau lambat, kemerdekaan untuk orang-orang yang tertindas, akan selalu datang. Perihal bagaimana kemerdekaan itu datang, tentu tidak ada yang tahu. Bisa jadi kemerdekaan itu datang dari tangan penguasa, bisa jadi kemerdekaan itu datang dari perjuangan dan derai air mata rakyat. Ataupun kemerdekaan itu dapat diraih dengan gerakan organisasi mahasiswa.

Organisasi mahasiswa terkadang selalu menjadi perhatian publik, ketika berbicara organisasi mahasiswa, akan banyak sudut pandang. Ada yang berpendapat bahwa organisasi mahasiswa merupakan wadah menempa diri; sebagai tempat pelarian waktu kosong kuliah; sebagai tempat mencari teman; sebagai kendaraan politik dalam merebut kursi strategis di luar dan di dalam kampus; serta sebagai alat perjuangan yang selalu membela orang-orang tertindas. Tentu semua sudut pandang itu dapat dibenarkan.

Artikel Lainnya

D:\2025\Mei 2025\15 Mei 2025\8\8\master opini.jpg

Mirisnya Pendidikan di Indonesia, Bagaimana Sistem Islam Menjadi Solusinya?

15 Mei 2025
D:\2025\Mei 2025\15 Mei 2025\8\8\Luci Fitriyanti.jpg

MembangunMentalitasWirausaha Mahasiswa

15 Mei 2025
Load More

Sebagai seorang yang merasa telah menempakan diri dalam organisasi mahasiswa, saya akan mengajak pembaca untuk merefleksikan gerakan organisasi mahasiswa dewasa ini, Sebab, melihat dinamika internal dan eksternalnya, gerakan organisasi mahasiswa dapat saja dikatakan sebagai alat yang selalu bergerak memperjuangkan kemerdekaan rakyat di Indonesia. Namun bisa juga dikatakan sebagai alat perjuangan kelompok tertentu, ataupun bisa juga dikatakan sebagai alat perjuangan yang telah rusak, dalam artian tidak mampu lagi menghasilkan kemerdekaan bagi orang-orang tertindas, yang kemudian kita sebut sebagai stagnasi gerakan organisasi mahasiswa.

Gerakan Perjuangan

Semenjak pra-kemerdekaan, gerakan mahasiswa sudah memiliki peran yang kritis dan subversif, dalam artian selalu menentang dan menantang serta mengutuk segala bentuk penindasan. Gerakan mahasiswa tidak hanya bertanggung jawab terhadap kemakmuran bidang pendidikan saja, namun juga bertanggung jawab terhadap bidang ekonomi, sosial, budaya, HAM, agama dan sebagainya. Secara singkat, gerakan organisasi mahasiswa tidak hanya menggarap salah satu sektoral, akan tetapi bertanggung jawab atas keadilan semua bidang atau lintas sektoral.

Selanjutnya, kepercayaan rakyat terhadap gerakan organisasi mahasiswa amatlah besar. Sebab, sejatinya organisasi mahasiswa bergerak bukan karena ditunggangi oleh siapapun, namun memang bergerak dengan ikhlas atas dasar bakti sosial tanpa pamrih, mereka turun ke jalan, ke kampung-kampung atas dasar panggilan hati nurani. Sehingga itulah yang memicu mereka untuk menjadi petarung demi terciptanya adil makmur di tengah-tengah kehidupan rakyat Indonesia.

Di samping itu, gerakan organisasi mahasiswa juga berperan tehadap melahirkan para pemimpin. Banyak figur-figur pemimpin ternama di Indonesia yang dahulunya mereka ialah aktivis gerakan organisasi mahasiswa. Mereka mempunyai pengalaman memimpin, mereka dilatih untuk meyakinkan idenya dengan berbagai pihak, mereka dilatih memimpin organisasi, memimpin kegitan-kegiatan. Maka, hal demikian dapat membekali mereka dalam memperkasai sebuah gagasan, mengelola sumber daya, mengelola perbedaan serta mengatasi perpecahan.

Stagnasi Gerakan

Kemudian, tahun ke tahun gerakan organisasi mahasiswa terus mengalami perubahan. Harapan ideal terhadap konsistensi arah gerak organisasi mahasiswa mulai hilang dibawa angin. Tidak sedikit persoalan yang merundung gerakan organisasi mahasiswa terutama pasca-reformasi. Berulang-ulang upaya mengentaskan masalah gerakan ini dirintis, namun selalu berhasilkan Nol besar. Bahkan, sekelas organisasi tingkat nasional sekalipun, sudah tidak memiliki kekuatan, ketajaman gerakan. Pun bisa dikatan bahwa gerakan organisasi mahasiswa hari ini, sudah tidak progresif dan mengalami stagnasi gerakan secara akut. Kemudian, muncullah pertanyaan, apa yang menyebabkan stagnasi terhadap gerakan organisasi mahasiswa?

Barangkali banyak hal yang melatar belakangi stagnasi gerakan organisasi mahasiswa tersebut. Tentu setiap orang mempunyai sudut pandang dan cara pandang yang berbeda dalam mengamati tentang suatu hal. Namun, saya pikir sebagai seseorang yang telah terlibat aktif dalam organisasi beberapa tahun belakangan, saya dapat mengamati dan dapat memberikan sebuah jawaban terhadap persoalan sebelumnya, yakni berakar dari rusaknya kualitas aktivis organisasi.

Hari ini, organisasi-organisasi mahasiswa OMEK ataupun OMIK sudah dipenuhi oleh orang-orang yang rusak secara kualitas. Mereka mengaku aktivis mahasiswa namun orientasi mereka hanya jabatan semata. Berorganisasi gara-gara ikut-ikutan teman. Anti kritik, yakni hanya mengaku open minded namun ketika argumennya dibantah dalam diskusi malah emosi membabi-buta. Minim karya, yakni mereka yang tidak mampu mencatat hasil kepalanya menjadi sebuah karya, sehingga yang mereka utarakan dalam diskusi hanya akan berlalu bersama angin. Masih banyak hal-hal lain yang menjelaskan rusaknya kualitas aktivis organisasi, namun tentu tidak bisa disampaikan dalam tulisan singkat ini, silahkan pembaca amati sendiri.

Barangkali hal-hal tersebut dapat saya katakan sebagai salah satu faktor yang melatar-belakangi stagnasi gerakan organisasi mahasiswa. Singkatnya, jangan berharap gerakan organisasi mahasiswa tersebut mempunyai gerakan yang progresif dan berkualitas, jika seandainya orang-orang dalam organisasi (Aktivis organisasi) masih jauh dari kata berkualitas!

Penutup

Kualitas gerakan organisasi mahasiswa telah mengalami stagnasi secara gila-gilaan. Padahal dengan telah melekatnya prinsip demokrasi dalam kehidupan bernegara, maka seharusnya tidak ada lagi hambatan untuk berekspresi, sehingga organisasi mahasiswa mempunyai ruang untuk bergerak secara produktif. Keadaan tersebut sangat disayangkan.

Saya berharap, tulisan ini dapat menyadarkan aktivis organisasi bahwa stagnasi gerakan organisasi mahasiswa merupakan salah satu faktor penindasan terhadap rakyat di Indonesia terus hidup dan berkembang. Oleh sebab itu, saya tekankan kepada orang-orang yang mengaku kader organisasi, sudah saatnya kalian berbenah diri, perbaiki kualitas kalian, jangan sibuk rapat dan mengurusi jabatan saja.

Sudahi semua itu, yakinkan pada diri kalian bahwa kita punya tanggung jawab besar, gerakan organisasi mahasiswa juga salah satu alat untuk menemukan harapan rakyat. Sejarah telah membuktikan dan meyakinkan kita, kini saatnya gerakan organisasi mahasiswa bangkit kembali menyuarakan apa-apa saja yang selama ini hanya menjadi keresahan. Mari kita tuntut dan rebut hak-hak rakyat, kita satukan kekuatan kembali, semua kita awali dengan memperbaiki kualitas pada diri sehingga muncul gerakan yang berkualitas yang mampu mendobrak kemapanan dan penghancur tirani. Hingga akhirnya, sejarah kembali mencatat: Gerakan organisasi mahasiswa kembali hidup, serta kembali merobohkan kekuasaan yang mengkhianati rakyat. HIDUP MAHASISWA!!!***

 

 

Tags: Formatur/Ketua Umum HMI Komisariat (P) STAIPIQ Sumatera BaratGerakan PerjuanganIsa ismailStagnasi Gerakan
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA