BANJARMASIN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan melalui dinas sosial setempat, terus melakukan pemantauan terhadap sejumlah daerah di Kalsel yang rawan bencana kekeringan memasuki kemarau tahun 2023 ini.
“Kita terus memantau sejumlah daerah di Kalsel yang rawan terjadinya bencana kekeringan akibat dampak El Nino tahun ini,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalsel, H Achmadi SSos, di Banjarmasin, Minggu (3/9).
Menurut Madi (sapaan akrabnya) untuk sementara ini pihaknya memantau empat daerah yang rawan terjadinya bencana kekeringan dan mengakibatkan masyarakat mengalami kesulitan air bersih dan air minum.
Kecempat daerah itu, kata Madi, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah Laut (Tala) dan Kabupaten Barito Kuala (Batola), terutama daerah pinggiran yang belum mendapatkan air bersih dari PDAM.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya juga sedang menunggu informasi masyarakat daerah pinggiran yang menghadapi kesulitan air bersih akibat kekeringan tersebut.
“Jika ada permintaan masyarakat untuk mendapatkan air bersih dan air minum, pihaknya sesuai arahan dari Paman Birin (Gubernur Kalsel) akan segera mendistribusikan kebutuhan dasar masyarakat tersebut,” katanya.
Dia menjelaskan untuk membantu mendistribusikan air bersih, pihaknya memiliki tiga buah mobil tangki air, sedangkan untuk memenuhi air minum, pihaknya memiliki satu mobil water treatmen yang siap dikerahkan untuk membantu masyarakat.
Dalam pendistribusian air bersih, kata Madi, pihaknya telah menjalin kerjasama dengan PT Air Minum Bandarmasih, Kota Banjarmasin dan PT Air Minum Intan Banjar.
Dalam kesempatan itu, Madi menyebutkan dalam sepekan terakhir pihaknya telah mendistribusikan air bersih dan air minum kepada warga masyarakat terdampak kekeringan di Kelurahan Cempaka, Sungai Tiung dan Palam, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
“Kita telah melayani sebanyak 700 kepala keluarga (KK) atau 4.000 jiwa warga Kota Banjarbaru yang terdampak kekeringan,”katanya. ani