BANJARBARU – Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Kalimantan Selatan mulai Senin (28/8), telah mendistribusikan air bersih dan air minum kepada warga terdampak kekeringan di Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.
“Kita telah melayani sebanyak 700 kepala keluarga (KK) atau 4.000 jiwa warga Kota Banjarbaru yang terdampak kekeringan,” kata Kabid Penanganan Bencana pada Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Selatan H Achmadi SSos, Senin (28/8).
Sesuai arahan Paman Birin (sapaan akrab Gubernur Kalsel), Achmadi mengatakan, di sela pendistribusian air bersih dan air minum untuk warga Kelurahan Cempaka RT 13 dan RT 18, pihaknya mengerahkan dua buah mobil tangki untuk disitribusikan air tersebut.
Selain di Kelurahan Cempaka, pihaknya juga melayani ratusan KK di RT 9 dan RT 10 Palam, serta RT 24 Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka.
Warga yang menerima bantuan air bersih dan air minum yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Untuk mendistribusikan puluhan ribu liter air bersih dan air minum tersebut, Dinas Sosial Provinsi Kalsel menurunkan anggota taruna siaga bencana (tagana).
Ia mengungkapkan, instruksi Paman Birin untuk membantu warganya yang terdampak kekeringan tersebut merupakan wujud perhatian dan kepedulian terhadap warga yang sangat membutuhkan, terutama air bersih dan air minum untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kita berharap bantuan air bersih dan air minum tersebut akan sedikit membantu masyarakat yang sedang menghadapi bencana kekeringan di kawasan Cempaka dalam memenuhi kebutuhan air bersih, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat,” katanya.
Dalam rangka melayani kebutuhan air bersih sebanyak 700 KK atau 4.000 jiwa tersebut, pihaknya mendistribusikan delapan rit mobil tangki air dengan kapasitas 5.000 liter atau 40 ribu liter air bersih.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan air minum, lanjutnya, pihaknya mengerahkan mobil water treatmen dengan kapasitas 4×2.500 liter atau 10 ribu liter.
Achmadi menjelaskan, sebelum menyalurkan kebutuhan air bersih dan air minum tersebut, pihaknya telah melakukan surpai lapangan dan ternyata memang kondisi sungai kering serta air sumur bor juga tidak bisa digunakan. ani