BANJARMASIN – Polda Kalimantan Selatan melalui Dit Intelkam setempat kembali melakukan silaturahmi dengan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan untuk mencegah sikap intoleran dan masuknya paham radikal, agar tercipta stabilitas keamanan dan ketertiban di masyarakat (Kamtibmas) jelang Pemilu 2024.
Untuk memastikan wilayahnya aman dari sikap intoleran dan masuknya paham radikal, sejumlah anggota Polri pun dilibatkan, termasuk dalam kegiatan keagamaan dengan bersilaturahmi langsung di masyarakat, seperti menghadiri kajian islam usai Shalat Magrib di Masjid Al-Faruq, Kompleks Permata Bunda, Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar, Senin (288).
Adapun Kajian Islam tentang pembahasan Kitab Al Mukhtasar Al Asna Fi Asmaa Allah Al Husna, disampaikan Ustadz Dr Syadam Husein Al Katiri.
Selesai kajian, Ustadz Syadam juga berpesan kepada jemaah yang hadir di Mesjid Al-Faruq untuk tetap menjaga atau membentengi diri agar tidak terpengaruh dengan situasi perpolitikan. “Kita sebagai umat Muslim jangan saling berselisih walaupun beda pilihan,” ujarnya.
Sementara, perwakilan dari Polda Kalsel yang dihadiri Panit Subdit Kamneg Direktorat Intelkam Polda Kalsel Iptu Agus Murti mengucapkan terima kasih kepada pengurus serta jemaah Masjid Al Faruq yang hadir malam itu.
“Semoga kegiatan terkait kajian rutin ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu bekal agama di hari tua dan anak cucu,” katanya.
Ia berpesan kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan di wilayah Kalsel agar tetap aman dan kondusif. Masyarakat juga diminta membantu dalam menanggulangi sikap intoleran, radikalisme dan terorisme di wilayah Kalsel.
“Sebentar lagi kegiatan kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung, kita jangan lengah dan selalu tingkatkan kewaspadaan dini yang di mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, hingga tempat tinggal. Sebab, bahaya paham radikal selaku mengancam siapa saja,” ucap Agus.
Terpisah, kegiatan serupa juga dilakukan di Mushala Al Hajjah Fatimah Samhah, Kabupaten Kotabaru. Kedatangan para anggota Polri ini disambut pengurus dan jamaah mushala.
Pada kajian islam ba’da Subuh ini mengupas Kkitab Aqidah Kasyfu Syubhat (menyingkap kerancuan) yang disampaikan Ustadz Baginda Hasan Fahriansyah.
Ustadz Baginda menjelaskan tentang tauhid, yaitu bagaimana mengesakan Allah pada hal yang menjadi kekhususan Allah.
Di sela kajian, jemaah juga dipesan agar tetap menjaga diri untuk tidak terpengaruh dengan situasi perpolitikan, terlebih saat ini sudah ramai berita-berita saling menghujat, ujaran kebencian, dan lainnya di media elektronik, cetak dan sosial.
“Kita sebagai umat islam cukup membekali diri dengan ilmu. Silakan siapapun yang akan menjadi pemimpin negeri ini, itu lah yang harus kita patuhi,” katanya. sam/via