Kesehatan gusi dapat menunjukkan banyak hal tentang kesehatan jantung dan berdasarkan hubungan ini, para ilmuwan sekarang mengklaim dapat memprediksi penyakit jantung seseorang dengan meminta dia berkumur selama 30 detik.
Dalam studi terbaru, para peneliti seperti disiarkan Medical Daily, Senin (21/8) mengevaluasi sel darah putih dalam air liur yang terkait dengan penyakit gusi, dapat menjadi indikator awal kesehatan arteri dan penyakit kardiovaskular yang buruk.
Mereka melibatkan sebanyak 28 orang bukan perokok berusia 18 hingga 30 tahun, tanpa penyakit penyerta. Para peserta tidak memiliki riwayat penyakit periodontal dan tidak mengonsumsi obat apa pun yang dapat memengaruhi risiko kardiovaskular mereka.
Seluruh peserta kemudian diminta berpuasa selama enam jam, kecuali minum air sebelum melapor ke laboratorium. Di laboratorium, mereka diminta berkumur dengan air keran selama 10 detik dan larutan saline selama 30 detik.
Peneliti kemudian mengumpulkan sampel bilasan kumur ini untuk dianalisis di laboratorium. Mereka melakukan tes elektrokardiogram (EKG) dan memeriksa tekanan darah, kecepatan gelombang nadi (ukuran kekakuan arteri) dan ukuran pelebaran arteri dari para peserta.
Hasilnya, mereka yang memiliki jumlah sel darah putih tinggi dalam air liur menunjukkan aliran yang buruk dan ini terkait penyakit kardiovaskular.
“Tes kumur dapat digunakan pada pemeriksaan tahunan Anda di dokter keluarga atau dokter gigi. Tes ini mudah diterapkan sebagai alat pengukur peradangan mulut di klinik mana pun,” kata rekan penulis studi Michael Glogauer dari University of Toronto, Kanada.
Studi sebelumnya menunjukkan orang dengan periodontitis atau infeksi gusi serius yang menyebabkan gigi tanggal, berisiko tinggi terkena penyakit jantung. Gejala periodontitis antara lain nyeri saat mengunyah, bau mulut, pembengkakan, dan pendarahan pada gusi.
Para peneliti meyakini pada pasien periodontitis, faktor inflamasi dapat masuk ke aliran darah melalui gusi, menyebabkan kerusakan kardiovaskular.
“Bahkan pada orang dewasa muda yang sehat, tingkat peradangan mulut yang rendah dapat berdampak pada kesehatan jantung,” kata penulis studi Trevor King dari Mount Royal University di Kanada.ant