Mata Banua Online
Minggu, Oktober 5, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Kalsel Didorong Realisasikan 10.000 Ha Kebun Sawit

by matabanua
23 Agustus 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2023\Agustus 2023\24 Agustus 2023\5\MENTRI pertanian.jpg
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat menyerahkan dokumen kepada Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar disela rapat koordinasi (Rakor) kelapa sawit se-Kalsel di Banjarmasin.(foto:mb/ adpim

 

BANJARMASIN – Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menghadiri rapat koordinasi (Rakor) kelapa sawit dan menyampaikan sejumlah arahan terkait pengembangan kelapa sawit ke depan di Provinsi Kalimantan Selatan.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\5\HAL 5\Walikota Banjarmasin HM.Yamin.jpg

6 Kandidat Komisaris PAM Sudah Jalani Seleksi Akhir

2 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\5\HAL 5\Para murid SD ini sedang menyantap makanan bergizi gratis (MBG)..jpg

Dewan Pantau Pelaksanaan MBG di Banjarmasin

2 Oktober 2025

Arahan tersebut disam­paikan, Selasa (22/08) malam, di Banjarmasin yang dihadiri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor melalui Sekretaris Daerah Pro­vinsi (Sekdaprov) Kalsel, Roy Rizali Anwar.

Rakor juga dihadiri Dirjen Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah, Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, Forkopimda Kalsel, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Hj Suparmi, pengusaha/peru­sahaan kelapa sawit dan pejabat terkait lainnya dari 13 kabupaten/kota di provinsi ini.

Mentan berpesan agar Kalsel segera memenuhi target pena­naman bibit kelapa sawit pada luas lahan 10 ribu hektare dan tugas ini tidaklah terlalu berat bagi Pemprov Kalsel dan peke­bun serta pihak terkait lain mewujudkannya, karena provinsi ini memiliki syarat baik keter­sediaan lahan, kebutuhan pupuk, termasuk bibit sawit.

“Kalsel memiliki potensi besar untuk menghasilkan kelapa sawit, kita terus mendorong percepatan penanaman sawit segera terlaksana,” ujarnya.

Selain itu, Mentan SYL meminta dilakukan peremajaan sawit di wilayah itu hingga 20 ribu hektare untuk meningkatkan jumlah ekspor dan kondisi saat ini luas lahan sawit di Kalsel tercatat sekitar 443.802 hektare.

“Kita harus komitmen agar program ini dapat terealisasi, tetapi proses peremajaan sawit di Kalsel tidak boleh melanggar hukum,” pesannya lagi.

“Kehadiran saya ke Kalsel malam ini untuk memastikan seluruh pihak turun tangan guna memetakan daerah yang akan ditanam bibit sawit, dan proses peremajaan sawit yang tetap memperhatikan kelestarian ling­kungan,” tegasnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin dalam sambutan tertulis dibacakan Sekdaprov Roy Rizali Anwar menyampaikan bahwa pihaknya telah mengambil lang­kah konkret menuju pem­ba­ngunan perkebunan kelapa sawit yang berkelanjutan.

Disebutkan, berdasarkan data statistik perkebunan tahun 2022, Kalsel memiliki luasan kelapa sawit sebesar 443.802 hektar yang dikelola 89 perusahaan perkebunan besar swasta/negara dan sekitar 24 persen diusahakan oleh pekebun rakyat seluas 107.582 hektar.

Disamping itu, terdapat 46 pabrik kelapa sawit di Kalsel yang menghasilkan sekitar 5,3 juta ton Tandan Buah Segar (TBS) setiap tahunnya. Produksi CPO dari TBS tersebut mencapai 1,1 juta ton per tahun.

Selain itu, industri hilirisasi juga berkembang pesat dengan tiga pabrik minyak goreng dan dua pabrik biodiesel yang berperan dalam meningkatkan nilai tambah sektor perkebunan kelapa sawit.

Beberapa strategi dan kebi­jakan daerah dalam pembangunan perkebunan kelapa sawit berke­lanjutan sebagai upaya perbaikan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang telah dilaksanakan di Kalsel diantaranya, melalui pendataan seluruh industri kelapa sawit.

Selain itu, Paman Birin juga menyadari pentingnya meny­el­e­sa­ikan keterlanjuran kegiatan usaha perkebunan dalam ka­wasan hutan.

Pemprov Kalsel, kata Paman Birin, juga mendorong peru­sahaan perkebunan kelapa sawit untuk aktif dalam mem­fasilitasi pembangunan kebun masyarakat sekitar.

Target minimal 20 persen pembangunan kebun masyarakat menjadi tujuan yang harus dicapai. Kemitraan antara pekebun sawit rakyat dan perusahaan menjadi pendorong utama per­tum­buhan dan pemerataan kesem­patan ekonomi di dalam sektor perkebunan kelapa sawit.

Paman Birin mengatakan pihaknya mendorong program diversifikasi terintegrasi berbasis perkebunan kelapa sawit.

Program sistem integrasi kelapa sawit-sapi potong (siska) dan Sistem Integrasi Kelapa Sawit-Sapi Potong Berbasis Kemitraan Usaha Ternak Inti-Plasma (Siska Ku Intip) menjadi upaya konkrit dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.adp/ani

 

 

Tags: H Supian HKKETUA DPRD KalselMenteri PertanianRoy Rizali AnwarSekdaprov KalselSyahrul Yasin Limpo
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper