Mata Banua Online
Jumat, Oktober 3, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pemko Angkat Lagi Kesenian Bapandung

by matabanua
14 Agustus 2023
in Banjarmasin, Kotaku
0
D:\2023\Agustus 2023\15 Agustus 2023\5\Walikota Ibnu Sina.jpg
WALIKOTA H Ibnu Sina saat memberikan sambutan pada workshop Bapandung, yang digelar Disbudporapar Banjarmasin, Senin (14/8).(foto: mb/via)

 

BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Ban­jarmasin mengangkat lagi kesenian yang kini hampir punah. Dengan meng­undang se­jum­lah kaum milenial, mulai pelajar hingga ma­h­a­­siswa, pemko meng­ajak mereka untuk mengenal lebih dekat lagi dengan kesenian Bapandung.

Berita Lainnya

D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\5\HAL 5\Walikota Banjarmasin HM.Yamin.jpg

6 Kandidat Komisaris PAM Sudah Jalani Seleksi Akhir

2 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\3 Oktober 2025\5\HAL 5\Para murid SD ini sedang menyantap makanan bergizi gratis (MBG)..jpg

Dewan Pantau Pelaksanaan MBG di Banjarmasin

2 Oktober 2025

“Kita ingin menperkenalkan kepada generasi muda kita tentang kesenian Bapadung,” ujar Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina pada workshop, yang digelar Dibudporapar Banjarmasin, Senin (14/8).

Orang nomor satu di lingkungan Pemko Banjarmasin tersebut mengatakan, kesenian bapandung saat ini terdengar asing dan langka. Makanya, melalui workshop diharapkan dapat mengangkat dan memperkenalkan lagi kesenian khas Banjar tersebut kepada masya­rakat, khususnya generasi muda sebagai penerus pembangunan.

Ibnu menjelaskan, saat ini berbagai macam kebudayaan masih eksis bertahan di Kalimantan Selatan seperti Mamanda dan Madihin. Melalui film Jendela Seribu Sungai (JSS), kini Kuriding juga diperkenalkan.

“Alhamdulillah pada saat film Jendela Seribu Sungai, orang sudah kenal Kuriding seperti apa. Nah banyak seni budaya lisan syair bepantun yang selama ini sudah tumbuh subur, yang Bapandung ini yang belum,” ujarnya.

Ia pun mengungkapkan rasa syukur para peserta yang ikut Workshop Bapandung itu adalah anak-anak muda yang ada di Kota Banjarmasin. Setidaknya, kegiatan tersebut diikuti 30 peserta yaitu dari mahasiswa, siswa, pelaku seni serta umum.

“Mudah-mudahan dengan kegiatan selama tiga hari workshop ini seni budaya Bapandung tidak akan hilang dari muka bumi. Termasuk juga di Kota Banjarmasin bisa tetap kita jaga,” pungkas Ibnu.

Sekadar diketahui, Bapandung adalah seni teater berupa tutur yang berkembang di masyarakat suku Banjar Hulu di Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Pandung artinya menirukan tingkah laku manusia atau hewan, dan berbeda dengan bercerita biasa dalam bahasa banjar.

Sementara, Pamong Budaya Disbudparpora Kota Banjarmasin Erni Masyarah mengatakan, workshop Bapadung tersebut baru tahun ini dilaksanakan. “Ini dalam rangka memperkenalkan budaya bercerita monolog khas Kalimantan Selatan untuk kaum muda sebagai upaya pelestarian budaya lokal,” tuturnya. via

 

 

Tags: Dibudporapar BanjarmasinH Ibnu SinaKesenian Bapandungwalikota banjarmasin
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper