JAKARTA – Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) alias BTN Nixon Napitupulu menyebut 90,94 persen akad kredit pemilikan rumah (KPR) rumah subsidi melalui bank yang ia pimpin dilakukan kaum milenial.
“Realisasi KPR subsidi hingga Juli 2023 (2020-2023) didominasi kaum milenial. Jadi, 90 persen yang akad dengan BTN adalah para milenial,” katanya dalam Akad Massal Serentak KPR BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten.
Nixon mengklaim akan dilakukan akad KPR lebih dari 10 ribu orang secara serentak di seluruh Indonesia. Khusus di Puri Delta Tigaraksa ada 201 orang yang melakukan akad, baik untuk rumah subsidi maupun nonsubsidi.
Ia juga menyebut realisasi KPR subsidi terus meningkat setiap tahunnya. Pada 2020, para milenial menyedot 92.448 unit KPR subsidi senilai Rp13 triliun.
Capaian tersebut meningkat pada tahun berikutnya, yakni menyentuh 96.700 unit rumah subsidi senilai Rp13,72 triliun. Lalu, pada 2022 angkanya naik menjadi 123.133 unit senilai Rp18 triliun. Khusus pada Juli 2023 angkanya menyentuh 62.672 unit dengan nilai Rp9,4 triliun.
“Tahun ini BTN akan mengakadkan 182 ribu lebih rumah dari Januari. Mudah-mudahan Oktober sudah habis, dari 230 ribu kuota yang diberikan pemerintah di 2023 ini,” ucapnya.
Bahkan, Nixon menyebut BTN berinovasi dengan menawarkan bundling KPR rumah subsidi dengan motor listrik. Menurutnya, warga cukup antusias dengan penawaran tersebut.
“Kita sambungkan dengan motor listrik. Jadi, di BTN menjualnya di-bundling. Beli KPR, sisa limitnya ditawarkan motor listrik. Ini sangat berguna untuk efisiensi penggunaan energi,” kata dia Nixon.
Pada bagian lain dipaparkan juga, BTN bakal mencaplok salah satu bank dan menjadikannya unit syariah. Ini adalah bagian dari pemisahan unit syariah yang ditargetkan rampung akhir 2023.
Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengatakan pemisahan unit syariah bakal dilakukan dengan skema spin off. Nantinya, setelah salah satu bank tersebut berhasil diakuisisi, PT Bank Syariah Indonesia Tbk alias BSI akan masuk menjadi pemegang saham.
“Kami lagi proses, kami harap bisa ada kontrakesepakatan jual beli dengan salah satu bank yang lagi kami dekati, sebelum akhir tahun. Ini lagi negosiasi harga dengan mereka,” kata Nixon usai Akad Massal Serentak KPR BTN di Perumahan Puri Delta Tigaraksa, Tangerang, Banten.
“Kami tidak boleh sebut (nama bank yang akan diakuisisi). Kan spin off dulu karena kami tidak mengejar buat PT baru. Jadi, akuisisi salah satu bank dan itu menjadi syariah. Kalau sudah jadi, baru BSI masuk menjadi salah satu pemegang saham. Kami tidak boleh sebut, nanti harganya jadi mahal,” sambungnya.
Menurutnya, BTN tidak bisa langsung tiba-tiba mengalihkan seluruh aset unit syariah. Nixon menegaskan ada risiko cukup besar sehingga opsi spin off dipilih.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis POJK Nomor 12 Tahun 2023 tentang Unit Usaha Syariah (UUS). POJK UUS ini terdiri dari 9 bab dan 98 pasal.
Beleid ini bertujuan mengharmonisasi peraturan kelembagaan bank umum konvensional dan bank umum syariah, penyesuaian dengan peraturan mengenai pelaporan dan perizinan bak, dan peraturan mengenai penyelenggaraan teknologi informasi. cnn/mb06