
BANJARMASIN – Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin masih kekurangan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal ini karena setiap tahun ratusan ASN memasuki masa pensiun.
Meski belakangan telah direkrut tenaga CPNS, namun menurut Kepala Kepegawaian Daerah ( BKD) Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto, kouta atau formasi yang dibuka belum menutupi kekurangan pegawai.
“Kuota dari pusat sedikit, tapi yang pensiun banyak, termasuk meninggal, rata -rata sekitar 120 setiap tahun,” ungkap Totok Agus Daryanto.
Ia menjelaskan, jika ditotalkan kebutuhan ASN di Banjarmasin sebanyak 1.400 pegawai. “Tetapi karena terbatas serta tergantung lulus atau tidaknya dalam tes CPNS maka jumlah yang masuk dan dibutuhkan belum seimbang,” ujarnya.
Seperti tahun 2022 silam, jumlahnya yang masuk 900 lebih untuk guru dan tenaga kesehatan. “Karena jumlahnya kurang naka kami terus mengusulkan ke pemerintah pusat.
“Tapi bukan rekrutmen ASN, melainkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal itu sesuai dengan yang diterapkan oleh pemerintah pusat,” katanya.
Meski bukan status ASN, tetapi pegawai PPPK harus diberikan kesempatan yang sama untuk menempati posisi jabatan struktural di pemerintahan.
“Karena antara ASN dan PPPK sebenarnya hanya ASN mendapatkan pensiun sementara PPPK tidak dapat,” jelasnya.
PPPK adalah tenaga kontrak yang harus diperpanjang lima tahun sekali.
Menurutnya, pada tahun 2023 rencananya akan kembali ada rekrutmen baru. Meski jumlahnya tidak sebanyak tahun sebelumnya, paling tidak dapat menutupi kekurangan pegawai yang selama ini masih dirasakan.
“Tahun ini ada lagi, sebanyak 320 PPPK, terdiri dari guru 117 orang, nakes 100 orang sisanya tenaga teknis seperti pengadaan barang dan jasa atau petugas damkar,” jelasnya.
Penambahan pegawai juga memanfaatkan pergeseran dari luar daerah. Sistemnya sesuai dengan mekanisme yang ada. “Kita punya mekanisme pergeseran luar daerah, jadi kita seleksi dan tetap melihat keperluan,” jelasnya. via