
BANJARMASIN – Program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) untuk normalisasi sungai Banjarmasin mulai dilakukan tahun 2023 ini.
Program yang dihibahkan oleh World Bank akan digarap Ditjen Sumberdaya Air dan Kementerian PUPR serta Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tersebut akan melakukan normalisasi Sungai Veteran.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadyah mengatakan saat ini pihaknya fokus pada pembebasan lahan guna menstimulus program tersebut.
“Untuk tahap pertama pembebasan lahan dilakukan mulai dari Veteran sampai Sungai Ulin dulu,” ucapnya di Banjarmasin, belum lama tadi.
Ia mengungkapkan, dalam pembebasan lahan ini akan ada dua tempat ibadah yang bakal terdampak yakni dan Klenteng Soetji Nurani dan Pura. Selain itu, sebagian Pasar Kuripan yang berada di kawasan Veteran.
Untuk pembebasan lahan Pasar Kuripan, PUPR akan berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin untuk mensosialisasikan sejauhmana lahan yang terdampak normalisasi tersebut.
“Untuk pembebasan lahan Pasar Kuripan, kami meminta Disperindag menghitung dulu berapa luas dan kios yang kena untuk pembebasan lahan,” tuturnya.
Nantinya dalam pelaksanaan rehabilitasi pasar yang terdampak normalisasi sungai tersebut akan diusulkan bantuan dengan Kementrian PUPR.
“Kita lihat dulu, tapi yang pasti memang harus ada penilaian bangunan pasar terlebih dahulu. Apakah nanti bisa direhabilitasi melalui PUPR atau Disperdag ini nanti keputusannya di teknis,” tuturnya.
Di samping itu, pembebasan lahan sudah dilakukan di kawasan Pekapuran dan Sungai Guring yang sudah selesai dilakukan untuk penyampaian harga persil yang terdampak.
Dalam normalisasi sungai itu sudah dilakukan pembayaran untuk pemasangan pintu air dan pompanya di sejumlah titik. via/ani