Selasa, Agustus 19, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
No Result
View All Result
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Disbunnak Kalsel Antisipasi Masuknya Penyakit Antraks

by matabanua
6 Juli 2023
in Banjarbaru, Kotaku
0

D:\2023\Juli 2023\7 Juli 2023\5\5.jpg

Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, drh Hj Suparmi. (foto:mb/ist)

Artikel Lainnya

D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\5\hal 5\Pembangunan trotoar di jalan Lambung Mangkurat tanpa pelindung.jpg

Rambu Peringatan Proyek Trotoar Sering Hilang

18 Agustus 2025
D:\2025\Agustus 2025\19 Agustus 2025\5\hal 5\Salah satu permainan tradisional diikuti para ASN untuk memeriahkan.jpg

Lomba Antar SKPD, Mengenang Memori Masa Dulu

18 Agustus 2025
Load More

BANJARBARU – Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan melakukan langkah-langkah antisipasi guna mencegah masuknya penyakit antraks di banua.

“Kita akan melakukan pengawasan ketat terhadap masuknya hewan ternak dari luar ke Kalsel guna mengantisipasi penyakit antraks,” kata Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, drh Hj Suparmi, di Banjarbaru, Kamis (6/7).

Suparmi menjelaskan guna melakukan pengawasan terutama terhadap lalulintas ternak yang berasal dari luar Kalsel itu, pihaknya bekerjasama dengan Balai Karantina Pertanian Kelas I Banjarmasin.

Meskipun Kalsel dinyatakan bebas penyakit antraks, kata Suparmi, pihaknya tetap melakukan langkah antisipasi agar tidak sampai kecolongan penyakit yang sangat mematikan bagi hewan ternak dan juga manusia.

“Sampai saat ini Kalsel masih bebas dari penyakit antraks dan penyakit yang disebabkan koman tersebut tidak bisa berkembang di Kalsel, karena kondisi lahan Kalsel yang asam dan penyakit itu tidak bisa berkembangbiak,” katanya.

Meskipun demikian, kata Suparmi, penyakit antraks bisa masuk melalui lalulitas ternak yang masuk ke Kalsel, karena itu harus diwaspadai dengan memperketat masuknya hewan ternak ke Kalsel.

Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Peternakan pada Disbunnak Kalsel, drh Edi Santosa mengakui penyakit antraks tersebut sangat berbahaya dan kurang dari 24 jam apabila terserang akan menyebabkan kematian pada ternak.

Mengingat ganasnya penyakit ternak yang disebabkan koman tersebut, kata Edi, pihaknya meningkatkan kewaspadaan dan pengetatan lalulintas hewan ternak masuk Kalsel.

Dia menjelaskan guna mengantisipasi masuknya penyakit antraks dan penyakit hewan lainnya, pihaknya menerapkan persyaratan bagi hewan ternak yang akan masuk antara lain memiliki surat keterangan kesehatan hewan, seperti bebas dari penyakit antraks.

Penyakit antraks, sebut Edi, disebabkan bakteri bisa melalui kulit, pernapasan dan pencernaan. “Bakteri antraks itu tidak akan mati, meskipun telah melalui pemanasan air yang mendidih 100 derajat cilcius,” katanya. ani

 

 

Tags: Disbunnak Kalseldrh Hj SuparmiKepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi KalselPenyakit Antraks
ShareTweetShare

Search

No Result
View All Result

Jl. Lingkar Dalam Selatan No. 87 RT. 32 Pekapuran Raya Banjarmasin 70234

  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Perlindungan Wartawan

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper

© 2022 PT. CAHAYA MEDIA UTAMA