Dalam lingkup perkembangan peserta didik, umumnya manusia berkembang sesuai dengan tahapan-tahapannya. Dimulai sejak masa konsepsi hingga akhir hayat, dan dimulai ketika individu mulai memasuki usia sekolah 7-12 tahun. Individu yang dimaksud disini ialah peserta didik, yang mana peserta didik ini nantinya akan berhubungan dengan proses pembelajaran dan juga sistem Pendidikan.
Pendidikan pada hakekatnya merupakan sesuatu yang mutlak diperoleh setiap individu sesuai dengan hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia untuk kelangsungan hidupnya. Begitu pentingnya pendidikan sehingga banyak sekali gagasan yang diperoleh dari para ahli, seperti menurut Sunarto dan Hartono (2006: 2) dalam kaitannya dengan kepentingan pendidikan hakikat manusia lebih ditekankan kepada suatu kesatuan makhluk sosial, kesatuan jasmani dan rohani serta merupakan makhluk tuhan dengan menempatkan hidupnya didunia serta mempersiapkan bekal akhirat. Selain itu menurut Burhanuddin dan sumiati (2011) “Education is not a preparation for life, but education is life it self” yang berarti bahwasannya pendidikan itu bukanlah persiapan untuk kehidupan, melainkan Pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Pedidikan tidak memiliki batasan itulah mengapa umur pendidikan sama dengan umur keberadaan manusia di muka bumi.
Terdapat beberapa aspek-aspek dalam perkembangan peserta didik yang berimplikasi terhadap proses pendidikan, yakni 1) Implikasi perkembangan biologis dan perseptual, 2) Implikasi perkembangan intelektual, 3) Implikasi perkembanagan bahasa, 4) Implikasi perkembangan kreativitas, dan 5) Implikasi perkembangan sosial.
Implikasi perkembangan kreativitas dalam pendidikan, berupa kemampuan berpikir dan juga bersikap tentang suatu hal dengan cara yang baru dan unik, dalam kreativitas peserta didik akan lebih inovatif daripada reproduktif selain itu pada kreativitas salah satu aspek fungsi kognitif berperan dalam prestasi anak. Kreativitas memiliki posisi yang strategis pada peserta didik, sehingga perlu adanya upanya yang mampu mendukung pengembangan kreativitas terhadap pendidikan. Kreativitas cenderung bukan sesuatu yang diajarkan kepada peserta didik, melainkan dengan memungkinkan untuk dimunculkan pada diri peserta didik. Dalam lingkungan pendidikan guru memiliki peranan sebagai pendidik yang akan membantu mendorong kreativitas para peserta didik, serta menyiapkan model atau media pembelajaran yang mendukung.
Dalam implikasi perkembangan kreativitas terdapat pembelajaran yang mampu memberikan dampak pada peserta didik, yaitu berupa pembelajaran thinking skill atau contohnya seperti karya ilmiah. Pembelajaran seperti ini akan memeberikan peserta didik kebebasan untuk membuat penelitian maupun produk sesuai dengan keinginan mereka. Dalam pembelajaran thinking skill peserta didik akan mencari topik yang berasal dari pemikirannya yang dominan atau permasalaham yang ada disekitarnya, kemudian peserta didik akan membuat pertanyaan-pertanyaan penting dan spesifik untuk selanjutnya mencari solusi dan jawaban atas pertanyaannya.
Pembelajaran thinking skill ini berkaitan dengan perkembangan kreativitas dimana tujuan dari pembelajara thinking skill adalah dapat melatih dan memahami kemampuan berpikir kritis, mengahargai pentingnya keterampilan berpikir untuk hidupnya, nghargai nilai-nilai keterampilan kritis dan kreatif, serta melatih kemampuan memecahkan masalah dan mengambil keputusan.