Mata Banua Online
Minggu, November 2, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Desa Daha Berhenti Budidaya Ikan Keramba

by matabanua
12 Juni 2023
in Balangan, Indonesiana
0
D:\2023\Juni 2023\13 Juni 2023\2\2\New Folder\Desa Daha Berhenti Budidaya Ikan Keramba.jpg
WARGA setempat saat menunjukkan lokasi bekas membudidaya ikan keramba di sungai Desa Dahai, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan, Senin (12/6). Foto:mb/ant)

 

BALANGAN – Warga Desa Dahai, Kecamatan Paringin, Kabupaten Balangan berhenti membudidaya ikan keramba akibat kualitas air tidak menentu, yang membuat ribuan ikan mati.

Berita Lainnya

H Nordin: Sinergi Penting untuk Ciptakan Stabilitas Politik

H Nordin: Sinergi Penting untuk Ciptakan Stabilitas Politik

31 Oktober 2025
D:\2025\Oktober 2025\31 Oktober 2025\2\22\New Folder\Pj Sekda Hadiri Sosialisasi Pembinaan Penatausahaan BMD.jpg

Pj Sekda Hadiri Sosialisasi Pembinaan Penatausahaan BMD

30 Oktober 2025

“Kami sempat menggunakan aliran sungai di desa kami untuk membudidaya ikan keramba dengan jumlah cukup banyak, dan saat ini kami lebih memilih tidak lagi membudidaya ikan karena kualitas air yang tidak menentu,” kata salah satu warga bernama Juanda, Senin (12/6).

Ia mengatakan, keramba miliknya biasa diletakkan di sungai yang tidak jauh dari rumahnya. Meski budidaya ikan hanya sampingan, namun untuk keuntungannya juga lumayan.

Juanda mengungkapkan, beberapa waktu lalu sempat ada kejadian ikan keramba miliknya mati mendadak sebanyak dua ribu ekor. Meskipun sudah mendapat ganti rugi, namun akhirnya ia memilih tidak lagi memelihara ikan.

“Sekarang saya berkebun karet saja karena khawatir ikan mati lagi, dan memanfaatkan air sungai hanya untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan mencuci,” ujarnya.

Menurutnya, setiap hari debit air sungai tidak menentu, kadang bisa surut namun tiba-tiba bisa kembali naik, serta untuk warna air juga berubah-ubah bisa coklat lalu berubah bening.

Warga setempat juga di beri peluang membudidaya ikan menggunakan sistem bioflok, namun saat ini tidak lagi digunakan karena di rasa kurang menghasilkan.

Kepala Desa Dahai Sulaiman mengatakan, saat ini warga sudah jarang memelihara ikan keramba menggunakan aliran air sungai. “Warga lebih memilih berkebun dan juga menanam padi saat musim penghujan,” katanya.

Ia menyebutkan, potensi budidaya ikan sempat menjanjikan bagi warga. Namun saat ini melihat kondisi air sungai, warga tak berani mengambil risiko kembali memelihara ikan di sungai. ant

 

 

Tags: Desa DahaIkan Keramba
Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper