BANJARMASIN – Kepala Bidang Humas Polda Kalsel, Kombes Pol M Rifai mengatakan, dalam hasil penyelidikan, pemilik senjata api (senpi) ilegal dengan ribuan amunisi dan peralatan militer berinisal TS (29) belum terindikasi tergabung dalam jaringan kelompok teroris.
“Ia juga tidak tercatat sebagai anggota Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin),” ucapnya kepada awak media, Selasa (6/6).
Rifai menyebutkan, berdasar pengakuan TS, ia sudah lima tahun menggeluti bisnis barang bekas, termasuk penghobi peralatan militer.
“Ia menjalankan aktivitas termasuk jual beli senpi secara online itu melalui nama akun mastergrab. Pengembangan kasus kepemilikan senpi ilegal akan terus didalami polisi. Nanti hasilnya akan disampaikan ke publik,” ujarnya.
Sebelumnya, Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Kalsel mengambil alih penyidikan temuan beberapa senjata api (senpi) dan ratusan amunisi yang sebelumnya ditangani Polres Banjarbaru.
“Iya ditarik penanganannya oleh ditreskrimum karena mencakup TKP lintas kabupaten atau kota,” kata, Senin (5/6).
Menurutnya, pendalaman masih terus dilakukan atas kasus menonjol tersebut guna membuat terang semuanya. Termasuk jika ada pihak lain yang terlibat juga masih dilakukan pengembangan oleh timsus ditreskrimum.
Diketahui, kasus senpi ilegal tersebut berawal dari temuan Airsoft Gun jenis FN tanpa dilengkapi magasin melalui kargo Bandara Internasional Syamsudin Noor, Minggu (4/6).
Polisi yang dihubungi petugas bandara langsung melakukan penelusuran terhadap pemilik Airsoft Gun yang dipesannya lewat pasar gelap di dunia maya itu.
Hasilnya, sang pemilik berinisial TS (29), berhasil ditangkap di Banjarmasin. Polisi yang melakukan penggeledahan di rumahnya di Desa Manarap Tengah, Kabupaten Banjar juga kembali menemukan satu pucuk senpi Revolver jenis S&W kaliber 38 Sp dan lima amunisi.
Kemudian, di sebuah rumah yang juga milik TS di Desa Semangat Dalam, Kabupaten Barito Kuala petugas menemukan satu pucuk senjata laras panjang jenis M4 beserta sparepart seperti pelumas, gestuk, hingga gasblok. Selain itu, ada pula amunisi 556 sebanyak 200 butir, amunisi kaliber 7,62 sebanyak 100 butir, amunisi kaliber 9 milimeter sebanyak 27 butir.
Polisi juga menemukan amunisi kaliber 38 sebanyak 25 butir, magasin kaliber 556 sebanyak 4 pcs, magasin AK kaliber 7.62 sebanyak 1 pcs, magasin kaliber 45 Acp sebanyak 3 pcs, 1 buah rompi anti peluru merk C Force, selongsong amunisi 556 sebanyak 200 butir, sangkur merk Rambo sebanyak 1 buah.
Pihak berwajib juga menggeledah tempat bekerja TS di Kantor Pelindo Banjarmasin, dan ditemukan bazoka antitank sebanyak 1 buah, amunisi kaliber 30 mili sebanyak 1 butir, dan selongsong amunisi kaliber 556 sebanyak 5 butir. ant/jjr