BANJARBARU – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin mengeluarkan peringatan dini gelombang perairan selatan Kalimantan mencapai tinggi enam meter, sehingga membahayakan bagi aktivitas pelayaran.
“Seminggu ke depan diprakirakan gelombang masih tinggi baik di perairan Kotabaru maupun Laut Jawa, yang mencakup perairan selatan Kalimantan,” kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin Adhitya Prakoso, Minggu (25/12).
Ia menjelaskan, cuaca ekstrem dipicu sejumlah faktor, antara lain Desember termasuk puncak musim hujan yang anginnya didominasi berhembus dari Asia ke Australia.
Angin yang berhembus tersebut dengan arah yang konstan dan kecepatan tinggi, dapat memicu terbentuknya gelombang tinggi.
Kemudian pada Desember ini pula merupakan musim hujan, sehingga awan-awan penghujan khususnya awan CB yang tumbuh di wilayah perairan seperti di Laut Jawa, selain dapat mengakibatkan hujan lebat, angin kencang, dan petir, juga memicu peningkatan ketinggian gelombang dalam skala lokal.
“Saat ini juga ada pengaruh dari siklon ellie yang mengakibatkan kondisi cuaca buruk dan gelombang tinggi pada beberapa wilayah di Indonesia,” jelasnya.
Cuaca buruk yang terjadi di Kalimantan Selatan sudah berdampak pada beberapa peristiwa terjangan gelombang tinggi, yang menenggelamkan perahu nelayan seperti di Kabupaten Kotabaru pada Jumat (23/12).
Kawasan pesisir laut di sepanjang Kabupaten Tanah Laut, Tanah Bumbu hingga Kotabaru, juga diterjang ombak besar yang membuat wisatawan wajib waspada untuk tidak beraktivitas di pantai saat air pasang. ant