BANJARBARU – Wakil Wali (Wawali) Kota Banjarbaru Wartono SE menjadi Inspektur Upacara Peringatan HUT ke-73 Proklamasi Gubernur Tentara Alri Divisi IV Pertahanan Kalimantan dan Hari Kebangkitan Nasional ke 114 Kota Banjarbaru Tahun 2022.
Upacara yang digelar di Lapangan Dr Murjani Banjarbaru, diikuti Ketua DPRD Kota Banjarbaru Fadhliansyah Akbar, Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Drs H Said Abdullah MSi, Forkopimda Kota Banjarbaru, Danlanud Syamsudin Noor, Denzipur 8/GM, Dansat Brimobda Kalsel, Danrindam VI/MLW, seluruh asisten, staf ahli, kepala SKPD, dan Ketua Veteran dan Wakil Ketua Veteran Kota Banjarbaru, serta para peserta upacara.
Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Selatan yang dalam amanatnya menyampaikan, peringatan HUT Proklamasi Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan yang ke-73 ini, banyak mengandung pelajaran yang dapat diambil hikmahnya.
Dimana peringatan ini juga menjadi momentum dalam menggali dan menghayati nilai-nilai perjuangan Brigjen Hasan Basry, dalam membela dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia di zaman itu.
Proklamasi Gubernur Tentara Alri Divisi IV Pertahanan Kalimantan, menjadi corong api semangat perjuangan mempertahankan NKRI kala itu.
Peristiwa besar pembacaan Proklamasi pada tanggal 17 Mei tahun 1949 di Kandangan, yang dibacakan dan ditandatangani langsung oleh Brigjen Hasan Basry atas nama rakyat Kalimantan Selatan, menyatakan bahwa Kalimantan Selatan adalah bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Republik Indonesia.
Sementara itu, Manteri Komunikasi dan Informatika pada Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114 dalam sambutannya yang dibacakan Wakil Wali Kota Banjarbaru Wartono menyebutkan, tema Hari Kebangkitan Nasional yang ke-114 tahun ini, yaitu Ayo Bangkit Bersama, sebagai bentuk seruan agar bisa bangkit bersama dari pandemi Covid-19 yang sudah melanda dua tahun terakhir.
Pada tanggal 20 Mei 1948, Presiden Soekarno menetapkan hari lahirnya perkumpulan Boedi Oetomo sebagai Hari Bangkitnya Nasionalisme Indonesia.
Di masa itu, terdapat ancaman perpecahan antar golongan dan ideologi di tengah perjuangan Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari Belanda yang ingin kembali berkuasa.
Sehingga, semangat persatuan yang digagas oleh Boedi Oetomo diharapkan menjadi spirit dalam menghimpun kekuatan dan mencegah perpecahan bangsa.
Boedi Oetomo adalah organisasi pertama di Indonesia yang bersifat nasional dan modern dalam sejarah pergerakan kemerdekaan.
Boedi Oetomo telah meletakkan tiga cita-cita bagi kebangkitan nasional, yakni memerdekakan cita-cita kemanusiaan, memajukan nusa dan bangsa, serta mewujudkan kehidupan bangsa yang terhormat dan bermartabat di mata dunia. hum/dio