JAKARTA – Layanan paylater semakin ‘ngetren’ di masyarakat beberapa wktu belakangan. Apalagi, penyedia layanan keuangan ini semakin banyak menempel dengan e-commerce.
Bukan cuma e-commerce, agen travel online, hingga bank pun kini menawarkan paylater. Aksesnya mudah dan cepat, shingga semakin menggiurkan.
Apa sebenarnya paylater?
Menurut Otoitas Jasa Keuangan (OJK), paylater adalah istilah pada transaksi pembiayaan barang atau jasa. Institus penyedia layanan akan memberikan dana talangan kepada peminjam untuk membayar transaksi barang atau jasa yag dibutuhkan.
Setelahnya, peminjam akan membayarnya dalam periode waktu tertentu. “Pada dasarnya, palater adalah layanan untuk menunda pembayaran atau berutang yang wajib dilunasi di kemudian hari,” ungkap OK melalui akun Twitter resminya @ojkindonesia.
Nah, pengembalian atas danatalangan itu bisa dilakukan dengan cara pelunasan penuh maupun cicil. Hal ini bergantung pada kebijakan dari penyedia paylater.
Durasi pengembalian dana juga beragam, ada yang beberapa minggu, bulanan, higga setahun. Semua ini bergantung jenis dan nominal pembelian.
Salah satu penyedia layanan paylater, Traveloka misalnya, memberian durasi pengembalian dana hingga 12 bulan, meskipun layanannya tengah dibatasi saat pandemi covid-19 ini.
“Gunakan limit Anda untuk memesan produk apa pun di Traveloka, lalu bayar dengan cicilan 1-12 dengan bunga rendah dan nol biaya tahunan,” tulis Traveloka di situs resminya.
Ketentuan durasi ini berbeda dengan penyedia paylater lain, Gojek Indonesia misalnya, yang memberikan batas waktu pengembalian dana hanya dalam waktu sbulan.
“Kamu dapat menggunakan GoPayLater untuk pembayaran ketika memesan layanan tertentu i aplikasi Gojek atau melakukan transaksi di merchant GoPay dan membayar tagihannya paling lambat di akhir bula” terang Gojek Indonesia.
Untuk besaran dana yang bisa dipinjam, biasanya berbeda-beda tergantung institusi. Ada yang memberikan batasan mulai Rp500 ribu sapai jutaan per transaksi.
Yang perlu diingat, seperti halnya berutang, maka ada bunga pinjaman dan denda bila terlambat mengembalikan dana.
Besaran bunga dan denda ini juga bervariasi bergantung kebijakan penyedia laynan. Selain itu, biasanya juga ada biaya administrasi atas dana yang dipinjam. Sekalipun peminjam bisa mlunasi pengembalian dananya, biaya ini akan tetap dikenakan di awal.
Sebagai contoh, Gojek Indonesia mengenakan biaya pinjaman Rp12.500 untuk pinjaman dengan batasan mencapai Rp500 ribu per bulan. cnn/mb06