
BANJARBARU – Tim Rescue Basarnas Banjarmasin mengevakuasi korban gempa bumi dan likuifaksi (lumpur yang bergerak), di Kota Marabahan Kabupaten Barito Kuala (Batola).
Para Rescuer Basarnas Banjarmasin berhasil mengevakuasi sembilan korban, yang terjebak dalam bencana yang terjadi pada Rabu (30/3). Sekitar pukul 14.50 Wita, kantor basarnas menerima laporan telah terjadi bencana gempa bumi di Kota Marabahan, yang disertai likuifaksi.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Al Amrad melalui Kasubsi Operasi Wasino, memberangkatkan 22 rescuer untuk melaksanakan operasi SAR bencana alam gempa bumi disertai likuifaksi.
“Pukul 21.30 Wita, Tim Rescue Basarnas Banjarmasin berhasil mengevakuasi satu korban, dan pukul 23.45 Wita tim kembali berhasil mengevakuasi korban kedua,” kata Koordinator Lapangan sekaligus Rescuer Basarnas Banjarmasin Deny Arizal.
Tim Rescue Basarnas Banjarmasin akhirnya berhasil mengevakuasi semua korban pada Kamis (31/3) pada pukul 09.15 Wita.
Proses penyelamatan terhadap sembilan orang korban gempa dan likuifaksi di Marabahan, merupakan simulasi yang dilakukan Tim Rescue Basarnas Banjarmasin.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin Al Amrad mengatakan, pihaknya melaksanakan latihan SAR satuan, dan diikuti dengan simulasi selama tiga hari sejak 29 hingga 31 Maret 2022.
Simulasi sendiri diadakan di hari kedua, Kamis (30/3), dengan kasus yang dirahasiakan panitia penyelenggara.
“Saya menginginkan latihan atau simulasi kali ini dirancang mendekati kondisi operasi SAR sesungguhnya. Ini simulasi yang sangat bagus dengan kasus yang hampir menyerupai, dan kondisi operasi SAR sesungguhnya. Kami dibuat berpikir bagaimana cara mengevakuasi korban di medan ketinggian dengan minim pencahayaan, logistik seadanya, rintangan medan yang dibuat membahayakan, korban yang jumlahnya cukup banyak, dan dikejar oleh waktu, semoga dengan adanya kasus simulasi seperti ini, bisa menjadi gambaran apabila dihadapkan dengan kondisi operasi SAR yang sesungguhnya,” ujar Rangga Perana, Rescuer Basarnas Banjarmasin.
Dalam latihan ini, Tim Rescue Basarnas Banjarmasin didukung potensi SAR Rescue 911, sehingga simulasi bisa berjalan dengan lancar. Ada yang berperan sebagai korban, dan ada yang berperan sebagai sopir ambulans.
“Pelaksanaan penyelamatan harus aman dan terpadu komprehensif, demi menunjang operasi pencarian dan pertolongan. Semoga dengan latihan dan simulasi kali ini, bisa meningkatkan kemampuan dan kesiapsiagaan rescuer di Kantor Basarnas Banjarmasin,” ucap Al Amrad di hadapan para Rescuer Basarnas Banjarmasin.
Acara ini dihadiri seluruh pejabat sturktural, pelaku simulasi, dan panitia penyelenggara kegiatan. “Tahun ini kami juga akan melaksanakan dua latihan satuan kembali, dengan simulasi di medan gunung dan hutan serta perairan,” ujar Kasubsi Operasi dan Kesiapsiagaan Wasino. ril/dio