Mata Banua Online
Senin, Desember 22, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Pengusaha Minta Pemerintah Hati-hati Tetapkan UMP 2026

by Mata Banua
30 November 2025
in Ekonomi & Bisnis
0

JAKARTA – Asosiasi Pengusaha In­do­ne­sia (Apindo) menilai Upah Minimum Pro­vinsi (UMP) menjadi salah satu indikator pe­nentu masuknya investasi ke dalam ne­geri. Oleh sebab itu, pemerintah diminta un­tuk hati-hati dalam menetapkannya.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo, Bob Azam mengatakan jangan sampai in­ves­tasi yang baru mau masuk ke Indonesia ja­di berpikir ulang dan yang sudah ada di da­lam negeri perlahan kabur.

Berita Lainnya

G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\7\7\hal 7 - 2 klm (Bawah).jpg

Waspada Penipuan Keuangan Jelang Nataru

21 Desember 2025
G:\2025\Desember 2025\22 Desember 2025\7\okj.jpg

Kemendag Ancam Cabut Izin Distributor Nakal

21 Desember 2025

“Jadi upah minimum itu jangan sampai me­ngusir investasi dan yang ingin masuk. Ka­rena banyak pencari kerja di Indonesia,” ujar­nya dalam konferensi pers di Kantor Apindo.

Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah bi­sa betul-betul merundingkan UMP ini secara bipartit antara pekerja dan pe­ng­u­sa­ha. Pasalnya, koordinasi ini bisa melihat kon­disi di lapangan.

“Nah, bagaimana yang ingin sejahtera, si­lahkan dikoordinasikan secara lebih bi­partit,” katanya.

Bob mewanti-wanti agar jangan sampai pe­netapan UMP tidak melihat kondisi pe­rusahaan. Terlebih, apabila sudah di­tetapkan, besaran UMP tidak bisa di­la­ng­gar.

“Jadi nggak boleh kita tuh bayar upah di bawah upah minimum resmi. Jadi, artiya ka­lau upahnya tinggi ya dia nggak datang. Ar­tinya dia nggak investasi di Indonesia, ka­rena pasti nanti nggak mampu bayar, aki­batnya tidak comply,” jelas Bob.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ke­tua Umum Apindo Sanny Iskandar meng­atakan pengusaha sebenarnya tidak ta­kut membayar upah tinggi. Namun, ia kha­watir apabila upahnya terlalu tinggi dib­an­di­ngkan negara lain, investor memilih per­gi.

“Kita tidak takut untuk membayar upah ti­nggi, namun yang kita khawatirkan, kalau ki­ta membayar upah itu kemahalan. K­e­ma­halan ini artinya di sini adalah unsur da­ya saing, ada unsur daripada pro­duk­ti­vi­tas itu sendiri,” terang Sanny. cnn/mb06

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper