
RANTAU – Fraksi-fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tapin menyetujui dua rancangan peraturan daerah (ranperda) untuk dijadikan peraturan daerah (perda) Kabupaten Tapin.
Hal itu disampaikan perwakilan fraksi dalam Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tapin dengan acara penyampaian dan pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap Ranperda APBD TA 2026, dan pendapat akhir Ranperda Pemberian Insentif dan/atau Pemberian Kemudahan Kepada Masyarakat dan Investor, Kamis (27/11).
Bertempat di ruang DPRD, Rapat Paripurna ini dipimpin Ketua DPRD Tapin Achmad Riduan Syah bersama Wakil Ketua I H Hairuji, dan dihadiri 21 anggota DPRD Tapin. Turut hadir Pj Sekda Tapin H Unda Absori, Sekretaris DPRD Dr Padlianor, Direktur RSUD Datu Sanggul, direktur PDAM, dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Tapin.
Selain rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi terhadap dua buah ranperda, DPRD Tapin juga menggelar rapat paripurna dengan acara penyampaian nomenklatur propemperda (program pembentukan peraturan daerah) yang disampaikan Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) H Ikhwanudin Husin.
Dalam rapat paripurna tersebut, sebanyak lima Fraksi DPRD Tapin menyatakan dapat menerima dan menyetujui dua ranperda untuk disahkan dan diterima menjadi perda sesuai dengan aturan dan mekanisme yang ada.
Rapat di tutup dengan penandatanganan persetujuan bersama APBD TA 2026 oleh Bupati Tapin H Yamani dan Ketua DPRD Achmad Riduan, Wakil Ketua I H Hairuji, disaksikan Pj Sekda H Unda Absori dan jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Tapin.
Dalam sambutannya, Bupati Tapin H Yamani menyampaikan penghargaan kepada seluruh anggota dewan yang telah membahas Ranperda APBD Pemerintah Kabupaten Tapin Tahun Anggaran 2026.
“Telah kita dengarkan bersama penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi dan penandatanganan surat keputusan dewan tentang persetujuan Rancangan Peraturan Daerah APBD Kabupaten Tapin Tahun Anggaran 2026 untuk ditetapkan menjadi peraturan daerah,” ucap bupati.
Adapun rincian APBD 2026 yang disepakati, pendapatan dianggarkan sebesar Rp 1.426.707.986.674 dan belanja disepakati dianggarkan sebesar Rp 1.896.373.727.214.
Defisit telah disepakati sebesar Rp 469.665.740.540, dan defisit tersebut di tutup dengan pembiayaan netto sebesar Rp 469.665.740.540. her

