Jakarta – Rachel Allessya Rose/Febi Setianingrum menangis di lapangan setelah juara Australia Open 2025 dengan mengalahkan Febriana Dwipuji Kusuma/Meilysa Trias Puspitasari, Minggu (23/11).
Dalam final di State Sports Centre Rachel/Febi menang 18-21, 21-19, 23-21 dalam duel sengit selama 109 menit.
Setelah memastikan kemenangan, Rachel/Febi tidak kuasa menahan air mata. Pasangan yang mulai dipasangkan pada Agustus lalu itu menangis di lapangan.
Momen Rachel/Febi menangis di lapangan terjadi setelah Meilysa gagal mengembalikan kok dengan sempura. Pengembalian Meilysa menyangkut di net, sehingga Rachel/Febi menang 23-21 pada gim ketiga.
Mengetahui mendapatkan poin kemenangan, Rachel dan Febi berselebrasi sesaat. Kemudian Rachel menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Rachel lalu tertunduk tidak kuasa menahan air mata.
Momen harus juga dirasakan Febi. Bahkan Febi lebih histeris karena langsung berlutut setelah tahu menjadi juara Australia Open 2025.
Febi terduduk di karpet dan menutup wajah dengan kedua telapak tangan. Sesekali Febi terlihat sesengukan menghadapi momen emosional itu.
Baik Rachel dan Febi tidak kuasa saat didatangani Ana dan dan Meilysa. Air mata itu kian tidak terbendung saat Febi dan Rachel berpelukan.
Gelar juara Australia Open 2025 jadi yang pertama bagi Rachel/Febi di kelas Super 500. Sebelumnya, prestasi tertinggi Rachel dalam BWF World Tour adalah juara di kelas Super 300, sedangkan Febi di kelas Super 100.
Raymond Indra/Nikolaus Joaquin berhasil keluar sebagai juara Australia Open 2025 usai mengalahkan sesama wakil Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri lewat pertarungan tiga gim di Sydney Olympic Park, Minggu (23/11) siang WIB.
Raymond/Nikolaus menang 22-20, 10-21, 21-18 dalam waktu 67 menit atas Fajar/Fikri.
Fajar/Fikri memulai gim pertama dengan baik. Pasangan ini unggul tiga poin atas Raymond/Nikolaus dengan skor 7-4.
Fajar/Fikri terus memimpin dalam perolehan poin. Keunggulan itu bisa menjauh jadi 14-9 memasuki pertengahan gim pertama.
Namun, Raymond/Nikolaus bangkit dengan merebut enam poin beruntun. Skor pun berubah menjadi 15-14 untuk keunggulan Raymond/Nikolaus.
Fajar/Fikri bisa kembali unggul dalam kedudukan 17-15. Namun, Raymond/Nikolaus yang pantang menyerah bisa merebut gim pertama dengan skor 22-20.
Bentrok sesama wakil Indonesia ini berlangsung alot di awal gim kedua. Ini setelah Fajar/Fikri hanya unggul satu poin 9-8.
Hanya saja situasi itu tidak berlangsung lama. Fajar/Fikri bisa terus melesat dalam perolehan poin tanpa mampu dibendung Raymond/Nikolaus.
Fajar/Fikri menutup gim kedua relatif mudah dengan skor 21-10 sekaligus memaksa pertandingan berlanjut ke gim ketiga.
Raymond/Nikolaus bisa unggul 10-7 atas Fajar/Fikri di gim ketiga. Tetapi Fajar/Fikri bisa menyamakan skor menjadi 10-10. Satu poin berikutnya bisa direbut Raymond/Nikolaus yang unggul 11-10 saat interval gim ketiga.
Sengatan Raymond/Nikolaus terus berlanjut. Permainan ngotot yang ditampilkan berhasil membuat mereka menjauh dengan skor 18-13 atas Fajar/Fikri untuk kemudian menang 21-18. dtc
