
BANJARMASIN – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin terus melakukan pemeliharaan saluran air atau drainase.
Pemeliharaan drainase ini meliputi perbaikan dan pembangunan drainase baru sebagai antisipasi terjadinya banjir rob yang sering melanda Kota Banjarmasin saat intensitas hujan tinggi.
Kepala Dinas PUPR Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah mengungkapkan, pemeliharaan ini sudah menjadi skala prioritas pihaknya. Terutama di kawasan langganan banjir, misalnya di kawasan Jalan Kayu Tangi.
“Upaya ini terus kami lakukan, terutama pada permintaan-permintaan atau laporan masyarakat,” ucap Suri, pekan tadi.
Dikatakannya, upaya lainnya yakni membuat saluran drainase baru pada sejumlah titik rawan banjir rob. Tahun ini baru 15 persen yang terpenuhi dari pembangunan dan pembenahan drainase ini.
“Total keseluruhan panjang drainase itu 300 kilometer lebih di Banjarmasin. Namun baru 15 persen yang ditangani dari kebutuhan,” jelasnya.
Dikatakannya, upaya ini juga mewujudkan visi misi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjarmasin Yamin – Ananda. Di tahun 2026 nanti pembenahan drainase dan sungai menjadi prioritas untuk penanganan banjir dalam jangka panjang.
Hal itu tentunya berhubungan dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang akan lebih diperketat lagi guna menghindari pembangunan di atas sungai atau zona hijau.
“Kita baru merasakan dampaknya sekarang, setelah beberapa tahun. Dari 9.800 hektare luasan area Kota Banjarmasin, 60 persen sudah terbangun bangunan,” paparnya.
Padahal seluruh Banjarmasin itu dataran rendah yakni 16 centimeter di bawah permukaan laut. “Jadi bayangkan kemana air turun karena volume air itu setiap tahun tetap sama. Dengan adanya pembangunan 60 persen maka menambah tinggi rumah dengan diuruk hingga tidak ada pembuangan air. Akibatnya genangan air terjadi di mana-mana,” jelasnya.
Selain itu, dalam menangani persoalan tahunan ini yang paling penting adanya partisipasi aktif dari masyarakat langsung untuk menjaga lingkungannya masing-masing.
“Dengan tidak buang sampah di saluran air atau drainase, mendirikan bangunan di saluran atau di sungai hingga penyebab banjir lainnya,” ujarnya.
Kemudian lanjutnya, dana kelurahan yang ada ditiap wilayah mungkin bisa digunakan untuk penanganan banjir di masing-masing wilayahnya.
“Dana kelurahan itu bisa dioptimalkan untuk menjaga fasilitas drainase atau apa yang ada dilingkungan,” harapnya. via

