Mata Banua Online
Jumat, November 7, 2025
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper
Mata Banua Online
No Result
View All Result

Gubernur Harapkan Percepatan Perbaikan Lingkungan Hidup

by Mata Banua
6 November 2025
in Banjarmasin, Indonesiana
0
D:\2025\November 2025\7 November 2025\2\BERITA DAN FOTO UNTUK HALAMAN 2, TERBIT JUMAT TANGGAL 7 NOVEMBER 2025\vdvs.jpg
Hj Fathimatuzzahra, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan. (foto;mb/ist)

BANJARBARU – Gubernur Kalimantan Selatan, H Muhidin mengharapkan Program Result Based Payment (RBP) REDD+ for Result (RBP) Green Climate Fund (GCF) mempercepat perbaikan lingkungan hidup di Kalsel.

“Saya berharap melalui program RBP REDD+ di Kalsel dalam mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan mulai tahun 2025 hingga 2028 akan mampu memperbaiki lingkungan hidup dan mengatasi kerusakan hutan,” tandasnya di Banjarbaru, Kamis (6/11).

Berita Lainnya

Dorong Investasi Daerah, DPMPTSP Bakal Luncurkan Aplikasi Bekantan

Dorong Investasi Daerah, DPMPTSP Bakal Luncurkan Aplikasi Bekantan

6 November 2025
D:\2025\November 2025\7 November 2025\5\hal 5\Dolly Syahbana.jpg

Inspektorat Tekankan ASN Jangan Korupsi Waktu

6 November 2025

Hal itu tertuang dalam sambutan tertulis dibacakan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hj Fathimatuzzahra pada sosialisasi atau konsultasi publik, rencana pelaksanaan REDD+ Provinsi Kalimantan Selatan.

H Muhidin juga berharap program yang berasal dari negara donor untuk perbaikan lingkungan itu akan mampu mengurangi lahan kritis di Kalsel yang diakibatkan pembukaan lahan dan pertambangan itu.

Pemprov Kalsel, sebut Muhidin, mendukung program perbaikan lingkungan hidup yang dilaksanakan di Kalsel.

Terpisah, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalsel, Hj Fathimatuzzahra menambahkan mulai tahn 2025 hingga tiga tahun ke depan, Kalsel mendapat dana dari program REED+ sekitar 3,4 juta dollar AS.

Dana tersebut, kata Hj Fathimatuzzahra, selain dimanfaatkan untuk melakukan rehabilitas lahan kritis, juga untuk pengendalian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kalsel, karena Kalsel rawan Karhutla saat musim kemarau.

Menurut Ibu Aya (sapaan akrabnya), bantuan dari donator tersebut diberikan atas kinerja Kalsel yang mampu menurunkan emisi rumah kaca dalam lima tahun.

Program REDD+ itu, sebut Ibu Aya, direncanakan untuk merehabilitasi seluas 250 hektar kawasan kritis di Kalsel dan seluas 100 hektar di lahan milik Pemprov Kalsel.

Rencana rehabilitasi lahan seluas 100 hektar milik Pemprov Kalsel di kawasan Cempaka Banjarbaru itu, lanjutnya, sekitar 25 hektar akan ditanami pohon buah-buahan dan 30 hektar ditanami pohon ulin, kayu khas Kalimantan.

“Apabila rencana penanaman pohon ulin tersebut terealisasi, maka Kalsel memiliki tiga lokasi penanaman kayu ulin yakni kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, di kawasan miniatur hutan hujan tropis dan di Cempaka ini,” katanya. ani

 

Mata Banua Online

© 2025 PT. Cahaya Media Utama

  • S0P Perlindungan Wartawan
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

No Result
View All Result
  • Headlines
  • Indonesiana
  • Pemprov Kalsel
  • Bank Kalsel
  • DPRD Kalsel
  • Banjarmasin
  • Daerah
    • Martapura
    • Tapin
    • Hulu Sungai Utara
    • Balangan
    • Tabalong
    • Tanah Laut
    • Tanah Bumbu
    • Kotabaru
  • Ekonomi Bisnis
  • Ragam
    • Pentas
    • Sport
    • Lintas
    • Mozaik
    • Opini
    • Foto
  • E-paper